Otomotifnet.com - Demi ngirit duit jangan sampai campur Pertamax dengan Pertalite.
Hal ini dilakukan efek bensin non subsidi terpantau naik di awal Oktober ini.
Namun masih banyak yang penasaran, apa efeknya ke mesin jika kita mencampur bahan bakar beroktan lebih tinggi dengan yang lebih rendah?
Dilansir dari GridOto, Dr. Ing. Zaenuri, Ahli Motor Bakar Institut Teknologi Bandung (ITB) pernah kasih penjelasan tentang hal ini.
Menurutnya, pencampuran jenis bensin seperti Pertalite (oktan 90) dengan Pertamax (oktan 92) atau Pertamax Turbo (oktan 98) bisa mempengaruhi proses pembakaran di ruang bakar.
"Oktan yang terkandung (di bensin) berfungsi sebagai lamanya waktu bensin bisa terbakar," terang pak Yus sapaan akrabnya.
Saat dicampur, nilai oktan yang ada pada bensin dengan oktan lebih tinggi akan menurun saat dicampur dengan bensin beroktan lebih rendah.
Untuk bensin dengan oktan lebih rendah, pak Yus menuturkan kalau belum tentu mengalami peningkatan nilai oktan signifikan saat dicampur dengan bensin beroktan lebih tinggi.
"Seharusnya nilai oktan tinggi bisa memiliki ketahanan detonasi lebih baik dan bisa terbakar sempurna dalam kompresi ruang bakar," ujar pak Yus.
"Karena nilai oktannya berubah, jadi ada potensi mesin detonasi, performa dari ledakan pembakarannya juga berkurang," sambungnya.
Selain berpotensi mempengaruhi angka oktan, menurut pak Yus mencampur bahan bakar berbeda jenis juga akan berpengaruh pada fungsi kandungan aditif yang umumnya ada di bensin dengan nilai oktan lebih tinggi.
Seperti pada bensin jenis Pertamax dan Pertamax Turbo memiliki kandungan aditif seperti PERTATEC yang punya kemampuan untuk membersihkan endapan kotoran pada mesin.
"Kalau dicampur konsistensi aditif yang ada jadi berkurang, fungsinya menurun," tutupnya.
Dengan begitu, bahan bakar yang dicampur cenderung membuat hasil pembakaran jadi kotor.
Baca Juga: Kenapa Harga Terbaru Pertamax Cs Kian Selangit? Naik Sampai Rp 1.250 Per Liter
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR