Kerabat korban berinisial RK mengatakan, anak korban terakhir bertemu dengan Suparno pada 4 November 2023. Setelah itu, Suparno tak bisa dihubungi.
Namun pukul 18:00 WIB, (6/11/23), Suparno memberi kabar ke anaknya bahwa akan mengantarkan penumpang.
Tetapi Suparno tidak menyebutkan lokasi tujuan.
Lalu, esok harinya korban tak mengontak lagi. Keluarga berusaha menghubungi ponsel Suparno, tetapi tak ada jawaban.
Anak korban lantas berusaha menanyai teman-teman Suparno soal keberadaan ayahnya.
Akan tetapi, mereka juga tak mengetahui.
"Kemudian ada laporan dari masyarakat ke call center polisi (ada jenazah). Setelah diselidiki, ternyata datanya benar itu adalah keluarga kami," ujarnya saat menunggu otopsi jenazah korban di RSUD R Syamsudin, Kota Sukabumi, (8/11/23).
Otopsi jenazah Suparno berlangsung selama kurang lebih 6 jam.
Dari otopsi diketahui korban diperkirakan meninggal lebih dari 24 jam.
Dokter spesialis forensik, Nurul Aida Fathya, menuturkan, berdasarkan hasil otopsi, tidak terdapat tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
"Kalau dari korban sendiri, luka-luka yang signifikan seperti luka terbuka atau luka lecet tidak ditemukan," ucapnya, (8/11/23).
Hanya saja, tim forensik mendapati bahwa korban kekurangan oksigen.
Ia menjelaskan, penyebab kekurangan oksigen di antaranya karena jalan napas tertutup.
"Jadi usaha napas berlebih itu ada pada korban. Itu yang paling jelas," ungkapnya.
Terkait dengan kematian korban, apakah wajar atau tidak wajar, Aida menyerahkannya kepada pihak kepolisian.
"Peran dari penyidik sangat besar, di TKP penyidik itu menemukannya ke arah mana," tuturnya.
Baca Juga: Kijang Innova Gegerkan Warga Bantul, di Atas Jok Pengemudi Tergeletak Mayat Mulut Berbusa
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR