Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Polisi Semarang Syok Tilang 2 Bocah SD Naik Honda BeAT, Dari Madura Pengin ke Jakarta Modal Rp 100 Ribu

Irsyaad W - Kamis, 23 November 2023 | 08:30 WIB
MZ (11) dan D (10), dua bocah SD asal Sampang, Madura yang ketilang Polisi di Klero, Tengaran, kabupaten Semarang karena naik Honda BeAT tanpa helm, pelat nomor dan jaket ketika hendak ke Jakarta
TribunJatim.com/Hanggara Pratama
MZ (11) dan D (10), dua bocah SD asal Sampang, Madura yang ketilang Polisi di Klero, Tengaran, kabupaten Semarang karena naik Honda BeAT tanpa helm, pelat nomor dan jaket ketika hendak ke Jakarta

Otomotifnet.com - Anggota Polisi dari kabupaten Semarang, Jawa Tengah syok saat menilang dua bocah SD boncengan naik Honda BeAT.

Ketika ditanya, mereka berdua berasal dari Sampang, Madura, Jawa Timur dan pengin ke Jakarta.

Mengejutkannya, keduanya berkendara tidak mengenakan helm dan jaket, serta hanya membawa uang saku Rp 100 ribu.

Sepanjang perjalanan mereka cuma mengonsumsi mie instan untuk mengganjal perut.

Kedua bocah berboncengan melintas di wilayah Kabupaten Semarang, (20/11/23).

Kapolsek Tengaran, AKP Supeno mengatakan kedua anak tersebut telah menempuh perjalanan sekitar 400 kilometer menggunakan Honda BeAT.

Seusai memintai keterangan, Polisi kemudian membawanya ke Mapolsek Tengaran untuk diselidiki lebih lanjut.

Identitas dua bocah SD tersebut, MZ (11) dan D (10) asal Kabupaten Sampang, Jawa Timur, mengaku berniat menuju Jakarta menggunakan Honda BeAT.

Mereka hanya mengenakan kaus serta celana pendek, ditambah lagi tak ada pelat dan spion yang terpasang di motor.

Supeno mengatakan, pihaknya langsung menghubungi keluarga kedua anak tersebut agar dijemput.

"Selama di Mako Polsek (Tengaran), kita mintai keterangan, kita ajak guyon (bercanda), kita kasih makan," kata Supeno, (21/11/23) dilansir dari TribunJateng.com.

"Cuma ya itu, yang membuat prihatin anak 11 dan 10 tahun naik motor dari Penggarengan, Sampang mau mengarah ke Jakarta," ujarnya.

Dengan perjalanan sejauh itu, lanjut Supeno, kedua anak tersebut tampak sehat dan tidak terlihat lelah.

Padahal, mereka hanya mengantongi uang Rp 100 ribu untuk bensin dan makan.

Kedua anak itu berangkat dari Madura pada Minggu (19/11/2023) siang.

Kedua anak tersebut akhirnya dijemput keluarganya dan sudah pulang ke rumah masing-masing.

Diketahui, keduanya diberhentikan Polisi di jalan raya Solo-Semarang, Klero, Tengaran, kabupaten Semarang, (20/11/23).

Supeno mengatakan, saat itu anggotanya tengah melaksanakan pengaturan lalu lintas pagi di wilayah Klero.

Anggotanya tak mengira dua bocah yang berboncengan naik Honda BeAT itu berangkat dari Madura.

Polisi kemudian mengamankan mereka ke Mapolsek Tengaran.

"Setelah kami mintai keterangan, ternyata mereka mau ke Jakarta tanpa seizin orangtuanya," jelas Supeno.

MZ merupakan siswa SDN Penggarengan 2, Kabupaten Sampang.

Sedangkan, D bersekolah di MI Mitakhul Ulum di kabupaten Sampang.

Kedua anak itu berniat menuju ke Jakarta untuk menemui temannya.

Perjalanannya ke luar kota baru pertama kali dan tidak mengetahui rute.

Sehingga keduanya berinisiatif menggunakan Google Map (GPS).

"Kita menyetir bergantian, tanpa menggunakan helm dan selama perjalanan tidak bertemu Polisi," ujarnya, (21/11/2023).

Saat malam hari mereka menginap di sebuah Gardu di pinggir jalan raya Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Kemudian keesokan harinya, baru melanjutkan perjalanan.

Sedangkan saat merasa lapar, mereka hanya membeli mie instan.

"Uang yang Rp 100 ribu itu juga kami buat untuk beli bensin dan saat kami diamankan polisi pada (20/11/2023), sisa uang tinggal Rp 10 ribu," ucap D dengan polosnya.

Sementara, pihak keluarga bocah (MZ), Jauhari menyampaikan, pertama kali informasi itu didengar dari istrinya yang ditelfon oleh petugas kepolisian.

Saat itu dirinya tidak langsung percaya karena khawatir penipuan, sehingga meminta foto dan video keberadaan keponakannya tersebut.

"Setelah dikirim foto dan video, saya langsung bergegas menjemput ponakan saya ke Jawa Tengah dengan ditemani keluarga," katanya.

Ia merasa tidak habis pikir, ponakannya memiliki inisiatif ke Jakarta. Sebab saat berangkat dirinya bertemu dengan ponakannya di Pasar dan saat ditanya, ponakannya hanya ingin beli-beli.

"Saat itu saya percaya, tanpa menaruh rasa curiga karena mereka hanya mengenakan kaos dan celana pendek," tuturnya.

Terpisah, Kapolsek Pangarengan Ipda Iwan Suhadi membenarkan atas peristiwa tersebut.

Bahkan pasca dijemput oleh pihak keluarga, kedua bocah tersebut berada di Mapolsek Pangarengan untuk dilakukan mediasi.

"Kaki panggil semua pihak keluarga dari ke dua anak ini, semoga ke depan tidak ada lagi peristiwa yang sama. Saya harapkan para orang tua menjaga betul-betul anaknya," imbaunya.

Baca Juga: Nekat, Pria Mental Baja Mudik Naik Vespa Ekstrim Dari Sabang ke Malang

Editor : Panji Nugraha

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa