Otomotifnet.com - Pemilik mobil diesel atau bensin wajib tahu nih agar mesinnya enggak kegerahan.
Pasalnya, jika suhu mesin mobil diesel atau bensin yang semakin panas maka performa semakin menurun.
Perhitungan ini telah dibuktikan secara langsung dengan melihat densitas oksigen.
Faktanya, pembakaran pada mesin membutuhkan oksigen dan tingkat densitas (kepadatan) oksigen berpengaruh besar pada efisiensi tenaga yang dihasilkan.
"Jadi cuaca panas itu ngaruh. Jadi pengaruhnya itu ke densitas oksigen, semakin panas cuaca oksigen kan jadi semakin renggang, gak padat," Odi Rachmat, owner ORD Exhaust sekaligus ahli di bidang teknik mesin (engineer).
Jadi yang masuk ke ruang bakar juga gak sepadat pada saat cuaca dingin.
Idealnya suhu udara di angka 25 derajat Celcius mampu memberi performa optimal pada mesin.
"Kira-kira kaya suhu di Bandung lah kalau normal. Itu kan di angka 77 derajat Fahrenheit atau setara 25 derajat Celcius," ungkap Odi.
Kalau di bawah angka itu juga belum tentu bakal kasih improve ke performa.
Bisa jadi malahan membuang energi yang gak diperlukan.
Setidaknya ada pengukuran potensi tenaga yang terbuang setiap kali ada peningkatan suhu udara menurut perhitungan Pada perhitungan para ahli.
Dalam hal ini, Odi menjelaskan bahwa ada penurunan tiap kenaikan suhu sebesar 10 derajat Celsius.
"Kira-kira tiap 10 derajat temperatur naik itu ada potensi turun power," terang Odi.
"Memang gak terlalu besar, gak signifikan. Itu power turun sekitar 1-2 % tiap kenaikan suhu 10 derajat Celsius," bebernya lebih rinci.
Dalam grafik juga terlihat jelas bahwa inefisiensi pada mesin semakin tinggi saat suhu semakin meningkat.
"Akibatnya, power mesin biasanya turun tuh, makanya di mobil kan ada IAT (Intake Air Temperature)," jelasnya lagi.
"Makanya ada cooling system yang fungsinya mengontrol temperatur mesin memang tapi lebih dari itu juga menjaga kestabilan performa," pungkas Odi.
Baca Juga: Rem Mobil Kalian Berdecit? Inilah Penyebab dan Cara Mengatasinya
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR