Otomotifnet.com - Geger sebuah ambulans basis Suzuki APV ikut event drag race 201 meter.
Diketahui, acara tersebut digelar Forum Komunikasi Otomotif Jember (Forkoj), (26/11/23).
Lokasinya di Jalur Lintas Selatan (JLS) desa Curahnongko, Tempurejo, Jember, Jawa Timur.
Ketika dimintai tanggapan, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jember, dr. Hendro Soelistijono sebut sah-sah saja.
Sementara Ketua Harian Forkoj, Solihin membenarkan hal tersebut.
Kata dia, event drag race tersebut adalah sebatas latihan bersama (latber),
"Jadi soal mobil ambulans itu, benar ada di even kita kegiatan latber (drag race, dengan setting (lintasan) 201 meter dan jarak pengereman 300 meter. Jadi total panjang lintasan 500 meter di JLS," ujarnya, (5/12/23) dikutip dari TribunJatim.com.
Menurutnya, Suzuki APV dengan wujud ambulans itu adalah milik Kades Curahnongko, Ismail Nawawi.
Kata dia, yang bersangkutan memang tercatat sebagai anggota organisasi Forkoj.
"Perlu diketahui itu bukan ambulans desa. Tapi merupakan ambulans pribadi milik Kepala Desa Curahnongko," jelas Solihin.
"Itu mobil pribadi yang disumbangkan untuk kebutuhan masyarakat yang ada di Curahnongko, dimana ambulans itu sendiri khusus untuk ambulans jenazah," ungkap Solihin
Solihin mengatakan, pihak panitia sebenarnya sudah menghimbau, supaya Kades Ismail tidak mengikutsertakan ambulans ini dalam kegiatan.
"Tapi karena memang Kadesnya juga seneng otomotif, selain offroad, secara otomatis juga ikut menampilkan mobil pribadinya yang disetting seperti ambulans resmi," tuturnya.
Disisi lain, kata Solihin, Kades tersebut sengaja mengikutsertakan ambulans di latihan bersama itu.
Karena juga untuk mengujicoba kekuatan mesin, sebelum digunakan untuk keperluan masyarakat.
"Jadi saat dibutuhkan masyarakat Curahnongko, mobil (ambulans) itu siap digunakan. Jangan sampai mogok atau ada persoalan mesin lain," jlentrehnya.
Dia mengakui mungkin secara etika, menggunakan ambulans untuk balapan terkesan tidak sopan. Namun, secara aturan hal itu tidak melanggar.
"Saya sudah kroscek dari Dinkes, ke Pembina kita juga. Kalau di peraturan tidak ada yang melarang, cuma secara etika memang kurang pantas," beber Solihin.
"Mungkin tujuannya pak kades juga meramaikan dan mengangkat lagi nama Desa Curahnongko," paparnya.
Sementara, Ketua Panitia Penyelenggara, Yulius menyebut balapan mobil dalam latihan bersama tersebut sudah mendapatkan izin dari pihak yang berwenang.
"Tentunya kalau masalah perizinan, ada izin. Mulai dari Desa, Camat, sampai pemberitahuan ke Pihak Polsek yang ada di Tempurejo," terangnya.
"Di sana mendukung adanya kegitan seperti itu, karena memang Forkoj ingin mengurangi balap liar," imbuhnya.
Menanggapi adanya ambulans tersebut, Kadinkes Jember, dr. Hendro Soelistijono, mengaku telah mengetahui kabar tersebut.
Kata dia, ambulans yang digunakan dalam balapan ini masih belum terdata.
"Secara detail pelatnya hitam dan di catatan kami tidak terdaftar kendaraan itu sebagai ambulans," jelasnya.
"Kalau itu milik pribadi ya sah-sah saja jika dimodifikasi mirip ambulans. Mungkin entertain untuk menghibur masyarakat," tanggapnya.
Namun demikian, Hendro mengaku akan melakukan pengecekan terhadap Suzuki APV itu.
Supaya bisa dinilai, ambulans tersebut sudah diperuntukkan untuk masyarakat apa belum.
"Jikalau itu adalah kendaraan berfungsi penuh sebagai kendaraan ambulans, maka akan kami cek dan tentu kami evaluasi," sebutnya.
Baca Juga: Seru! Aksi Toyota Kijang Super Ikutan Drag Race dan Sprint Test Tahun 90-an
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR