Otomotifnet.com - Agar liburan akhir tahun bersama keluara aman dan nyaman, pemilik mobil diesel atau bensin transmisi matik harus tahu.
Inilah penyebab kenapa mobil matik bisa gagal nanjak.
Dilansir Otoseken.id, banyak anggapan kalau mobil matik rawan ndlosor di tanjakan.
Alias gagal nanjak karena perpindahan giginya yang otomatis melemahkan kemampuan menanjaknya.
Padahal, mobil matik sebenarnya bisa melewat tanjakan curam dengan sangat mudah.
Karena hal sepele ini saja yang bisa bikin mobil matik gagak nanjak.
Kata pakar, kalau lewat tanjakan curam jangan biarkan posisi tuas tetap di D, bisa pindah ke low gear D1 atau L, bisa juga pakai mode manual.
Yap, selama posisi tuas di D perpindahan gigi otomatis terus terjadi saat putaran mesin telah mencapai torsi optimal dan siap untuk pindah ke rasio gigi yang lebih tinggi.
Kecenderungan pengemudi menekan pedal gas lebih dalam akan meningkatkan putaran mesin.
Dimana modul transmisi mendeteksi mesin mencapai torsi optimal dan siap pindah gigi.
Sepanjang tanjakan malah otomatis pindah ke gigi yang lebih tinggi.
Mobil jadi kehilangan torsi dan gagal nanjak, kalau pakai low gear perpindahan gigi akan stay di satu gigi rendah.
Tekanan oli transmisi tidak cukup kuat untuk menekan clutch saat mobil mendapatkan beban lebih melewati tanjakan dalam posisi tuas di D.
Dengan menggunakan low gear seharusnya ada pressure booster yang memberikan tekanan lebih pada oli transmisi matik yang dialirkan ke dalam girboks.
Tanpa adanya pressure booster, clutch jadi lebih mudah slip dan transmisi tidak bisa mendorong mobil untuk menanjak.
Baca Juga: Kenali Tandanya Jika Mesin Mobil Mau Overheat, Pemilik Wajib Tahu
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR