Alhasil, kecurangan pun dilakukan dengan memodifikasi manual unit prototipe yang diuji, justru berbeda dari spesifikasi mobil yang diproduksi massal.
Agar bisa lulus tes, salah satu modifikasinya adalah memotong bagian belakang plastik door trim depan.
Dengan begitu dianggap mampu mencegah munculnya sudut tajam ketika terjadi benturan dalam pengetesan.
Drama pun belum usai, pada 19 Mei 2023 Daihatsu kembali menemukan dan mengumumkan kecurangan pada proses sertifikasi uji tabrak samping.
Namun kali ini menggunakan parameter tiang (pole side collision test), yakni pada Daihatsu Rocky HEV (Hybrid Electric Vehicle) dan Toyota Raize HEV.
Berdasarkan temuan tim panel independen, seharusnya pengujian dilakukan pada sisi kanan dan kiri mobil.
Baca Juga: Gara-gara Sigra, Daihatsu Dikirimi Banyak Surat di GIIAS 2023
Tetapi pada saat pengujian yang dihelat pada Juli 2021, pengetesan hanya dilakukan pada sisi kiri (penumpang), sedangkan sisi kanan (pengemudi) tidak dilakukan pengetesan.
Ketika itu, pekerja Daihatsu berkelit tak ada waktu lagi untuk melakukan pengujian.
Akhirnya, dibuatkan data pengujian sisi kiri, yang dimasukkan seolah-olah sama persis di bagian sisi kanan. Tentu saja, hal ini membuat model yang diuji lolos uji tabrak samping.
Penyidikan masih terus berlangsung. Kasus skandal manipulasi tersebut, Daihatsu turut menyeret Toyota (Toyota Motor Corporation/TMC) yang produk-produknya banyak dirakit oleh Daihatsu.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR