Kami juga suka head unit model floating-nya yang berukuran lumayan besar, yakni 8 inci.
Apalagi fiturnya cukup lengkap, seperti mirrorlink dan kamera belakang.
Lalu pengaturan AC-nya sudah full digital, dan di bawahnya ada wireless charging untuk pengisian baterai smartphone.
Di baris belakang, joknya sudah dibekali tiga buah headrest terpisah.
Duduk di jok baris kedua, bisa dibilang lebih lega dibandingkan model sebelumnya.
Ya, dimensi kabin sedikit lebih besar dengan platform DNGA terbaru ini.
Tapi ada beberapa detail yang kami kurang suka nih di bagian interior.
Antara lain desain door trim yang minimalis dengan plastik keras, secara build quality terkesan kurang “mahal”.
Lantas pengaturan kaca pengemudi yang belum auto up, juga tak ada iluminasi pada lampu tuas transmisi.
Rasasanya gak selaras dengan banderolnya yang kini menyentuh angka Rp 250 jutaan.
Baca Juga: Toyota Agya GR Gen 1 Masih Terlalu Perkasa, TGRI Sabet Titel Juara Nasional Slalom 2023
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR