Otomotifnet.com - Baru punya kemampuan ekonomi cukup, orang Indonesia dibilang doyan beli motor atau mobil pribadi.
Hal ini disampaikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan Terminal Pakupatan tipe A, Serang, yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden (8/1/2024).
Perilaku tersebut membuat beban infrastruktur jalan jadi makin besar yang berujung pada tingginya kepadatan atau kemacetan jalan dan ditinggalkannya transportasi massal.
"Kalau kita lihat sekarang, hampir di semua kota, utamanya kota yang berada di Jawa macet. Ada yang macetnya parah, ada yang sedang-sedang. Ada juga yang baru macet, tapi kenapa?" katanya.
"Karena orang sekarang ini hampir semuanya, begitu punya kekuatan ekonomi, finansial, langsung yang dibeli mobil, dibeli itu motor. Semuanya menggunakan kendaraan pribadi dan meninggalkan transportasi massal," ujar Jokowi.
Jokowi tak menyinggung tentang berapa banyak pertumbuhan kendaraan di Indonesia saat ini.
Namun dilansir Kompas.com dari data Gaikindo dan AISI, selama Januari-November 2023 total jumlah kendaraan yang terjual di dalam negeri tercatat lebih dari 7 juta unit.
Untuk itu kata Jokowi, dirinya fokus mengembangkan transportasi umum dan massal di DKI Jakarta yang menjadi Ibu Kota Indonesia.
Pengembangan transportasi umum dan massal mulai dari Trans Jakarta, Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line, Mass Rapid Transit (MRT) hingga Light Rail Transit (LRT).
"Semua itu untuk mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi umum dan meninggalkan transportasi pribadi," jelas Jokowi.
"Di semua kota, mestinya harus berpikir ke arah sana, menggunakan transportasi massal, transportasi umum," tambahnya.
Baca Juga: Uang Pensiun Presiden Jokowi Setelah Lengser, Tiap Bulan Bisa Buat Beli Yamaha Aerox 155
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR