Ia bercerita, siang itu, (21/1/24), hanya warung makan kedua orangtuanya yang buka.
Ketika itu, salah satu adiknya, Ani Kusuma Dewi (35), datang berkunjung ke warung orangtuanya.
Bersama ketiga anaknya, Ani kemudian menghabiskan waktu untuk mengobrol bersama orangtuanya, yakni Sumedi Riyanto (80) dan Thio (74).
"Sesaat sebelum kejadian, dua keponakan saya izin ke ibu serta kakek-neneknya untuk ke warung. Tapi, selang berjalan beberapa meter, tiba-tiba tembok roboh," ujarnya, (22/1/24).
Tembok setinggi 4 meter itu ambruk dan seketika menimpa 4 orang yang sedang duduk-duduk di area warung.
Keempatnya tidak bisa menghindar karena jatuhnya tembok terjadi begitu saja dan berlangsung cepat.
"Yang menjadi korban adalah ayah, ibu, adik, dan keponakan saya yang berusia delapan tahun," tutur dia.
Amri yang saat itu berada tak jauh dari lokasi lantas bergegas untuk menuju warung orangtuanya.
Ia memacu motornya secepat mungkin dengan harapan bisa memberikan pertolongan.
"Waktu saya sampai, kondisinya sudah hening. Tapi saya enggak mau menyerah, saya coba cari-cari dan alhamdulillah terdengar suara tangisan. Itu suara tangisan keponakan saya ternyata," ungkap dia.
Amri lantas berteriak kepada warga sekitar supaya membantunya membongkar reruntuhan.
"Alhamdulillah dia enggak luka parah, ada galon air yang melindungi tubuh dia. Jadi enggak langsung terkena tubuhnya,” lanjut Amri.
Sementara, orangtua dan adiknya dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk dilakukan otopsi dan dimandikan.
Setelah semua selesai, ketiga jenazah dibawa ke rumah duka sekitar 23"30 WIB dan langsung dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jati, Menteng Dalam, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Rumah Kontrakan Mencekam, Mazda CX-5 Picu Getaran Dahsyat Mirip Gempa
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR