Otomotifnet.com - Coba perhatikan bagian jok penumpang berbahan kain.
Jika dilihat, jok berbahan kain ini selalu punya motif acak.
Untuk itu, mari kita bongkar alasan jok kain penumpang bus selalu bermotif acak.
Ada alasan yang praktis bagi perusahaan transportasi, tapi kurang baik bagi penumpang di balik pemilihan motif-motif abstrak untuk kursi bus.
Sejarah ini dimulai sejak tahun 1920-an lalu.
Museum Transportasi London mengungkapkan, kursi-kursi bus dan kendaraan umum lainnya menggunakan jenis kain bernama moquette.
Moquette yang berarti karpet dalam bahasa Perancis diproduksi dengan alat tenun menggunakan teknik tenun Jacquard.
Tumpukan kainnya terdiri dari 85 persen wol dicampur dengan 15 persen nilon.
Kain ini dipakai sebagai pelapis tempat duduk angkutan umum di London, Inggris sejak 1920-an.
Desain motifnya dibuat oleh para seniman dan desainer tekstil.
Warna dan polanya berkembang seiring berjalannya waktu, tergantung perusahaan transportasi yang memiliki kendaraan tersebut.
Namun, sekilas setiap motif di kain moquette memiliki warna yang mencolok seperti biru, merah, hijau, dan hitam.
Polanya juga geometris berupa garis, kotak-kotak, segitiga, maupun lingkaran.
Hingga saat ini, kain dan desain abstrak di moquette terus digunakan di kendaraan-kendaraan umum.
Tidak hanya di Inggris, negara lain seperti Indonesia, Amerika Serikat, serta Korea Selatan juga menggunakan pelapis kursi yang sama.
Diberitakan Indy100 (10/10/23), kain moquette yang memiliki motif abstrak dipilih untuk lapisan kursi angkutan umum karena berbagai alasan.
Kain ini keras dan lebih tahan lama saat dipakai.
Selain itu, moquette juga digunakan karena mudah dan murah untuk diproduksi secara massal.
Juga, warna dan coraknya yang abstrak dipilih untuk menyamarkan tanda-tanda kotoran dan keausan pada kursi.
Tenunan kain yang lembut memastikan kotoran atau debu di kursi terkumpul jauh di dalam tumpukan kain tersebut.
Ini membuat tidak tampak noda kotor dari luar kursi.
Dibandingkan dengan jenis kain lainnya, moquette umumnya dapat menyerap keringat.
Hal ini akan mengurangi ketidaknyamanan penumpang yang bersandar langsung dengan kainnya.
Kain ini juga tahan api sehingga membantu keselamatan ketika terjadi kebakaran.
Kemudian air yang tumpah tidak akan terserap dalam kain, melainkan tetap berada di permukaan terluar serat dan lebih cepat kering.
Tak hanya itu, moquette mampu dibuat dengan berbagai warna dan pola.
Hal ini memungkinkan perusahaan mencetak simbol, logo, dan motif tertentu pada kursi tanpa mengubah gambarnya.
Dikutip dari Science ABC (2/6/22), Kebanyakan pola moquette saat ini dihasilkan menggunakan algoritma komputer.
Beberapa perusahaan transportasi menggunakan warna identitas mereka untuk membuat desainnya.
Ini karena warna yang familiar membuat publik lebih ingat pada kendaraan mereka.
Desain kain di kursi bus tidak boleh dibuat dengan motif besar dalam satu warna.
Pola-polanya dibuat dengan warna lebih tegas seperti biru, cokelat, dan merah marun.
Warna terang seperti putih dan krem perlu dihindari.
Agar tidak monoton, berbagai bentuk, pola, dan gradien warna harus digunakan.
Gambar motifnya harus berantakan berkat perpaduan banyak warna, kontras, dan kecerahan kain.
Pola yang dipilih harus diulangi pada keseluruhan kain tersebut.
Baca Juga: Teknik Aman Turun Dari Bus, Salah Kaki Bikin Wajah Ketemu Aspal
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | kompas |
KOMENTAR