Otomotifnet.com – Visi misi pabrikan BYD (Build Your Dream) yang memfokuskan diri untuk memberikan dampak positif terhadap lingkungan, diwujudkan melalui inovasi-inovasi teknologi berkelanjutan yang dibagi ke dalam empat area bisnis untuk diberlakukan secara global.
Pertama adalah bidang elektronik yang membuat komponen-komponen untuk laptop, smartphone, robot vacuum, dan produk elektronik lainnya.
Kedua, bidang otomotif yang diawali dengan kendaraan konvensional dan dilanjutkan dengan EV.
Di bidang EV ini BYD mencatatkan rekor global dengan penjualan EV terbanyak pada tahun 2022 dan terjadi peningkatan sebesar 67 persen pada tahun 2023.
Baca Juga: BYD Seal Pakai Struktur Baterai Blade Berteknologi CTB, Apa Plus Minusnya?
Bidang ketiga adalah terkait solar panel dan penyimpanan energi.
Pada bidang yang ketiga ini BYD memiliki kemampuan untuk membangun seluruh komponen yang dibutuhkan secara mandiri dan menjadikannya sebagai pemilik 20 persen solar panel dari keseluruhan yang ada di dunia.
Terakhir atau keempat adalah rail transit untuk sarana transportasi publik yang ramah lingkungan.
Nah, ekspansi BYD tersebut salah satunya sudah dilakukan di Indonesia sejak 2018 silam.
Saat itu, BYD menjadi penyedia armada transportasi umum berupa bus dan taksi listrik.
Pada akhir tahun 2023, BYD melakukan penetrasi untuk ikut berkontribusi pada perkembangan industri otomotif dengan meluncurkan BYD Seal, BYD Atto 3, dan BYD Dolphin.
Tidak hanya memperkenalkan produk EV, BYD juga menegaskan akan membangun ekosistem energi baru di Indonesia yang akan mempermudah konsumen dalam menggunakan kendaraan listriknya.
Hal ini dilakukan dengan membangun kemitraan lokal. Selain dengan perusahaan diler untuk pengembangan jaringan di berbagai daerah di Indonesia, hingga perbankan untuk kemudahan transaksi konsumen.
Baca Juga: Konsumsi Listrik BYD Atto 3 Seirit Ini, Bandung - Jakarta Baterai Cuma Berkurang Segini
Dan kini BYD juga berkolaborasi dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero.
Kolaborasi dengan PLN secara resmi ditandai dengan melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di hari terakhir (25/2/2024) perhelatan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 kemarin.
Penandatangan MoU tersebut dilakukan oleh Eagle Zhao, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia dan Tonny Bellamy selaku Executive Vice President Penjualan dan Pelayanan Pelanggan Retail PT PLN Persero.
Melalui program The EV Ecosystem Collaboration, BYD dan PLN akan bersama-sama mendukung transformasi energi menjadi green system.
Implementasi kerja sama ini akan diwujudkan dengan pengembangan infrastruktur dan ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.
Salah satu turunan dari program ini adalah layanan pemasangan home charging untuk mempermudah konsumen BYD melakukan pengisian ulang baterai kendaraan EV di rumah.
Penandatanganan MoU ini dihadiri juga oleh mitra diler resmi BYD, yaitu Arista Group dan Haka Group.
“Merupakan suatu kehormatan bagi kami untuk menjalin kolaborasi dengan PT PLN Persero dalam sektor pengisian daya. Kami berharap kerja sama ini dapat menciptakan masa depan yang lebih hijau bagi pembangunan di Indonesia,” bilang Eagle Zhao.
Baca Juga: Mobil Listrik BYD Atto 3, Seal dan Dolphin Resmi Dijual, Dapat Garansi Apa Saja?
Masih kata Eagle Zhao, BYD akan memperluas ekspansi bisnis secara global, termasuk di Indonesia sebagai pasar terbesar dan paling strategis.
“Oleh karena itu kami membuka diri untuk bekerja sama dengan mitra lokal,” tambahnya.
Kolaborasi strategis BYD dan PLN ini mempertegas solusi untuk mobilitas elektrifikasi dan mempromosikan pengembangan transportasi ramah lingkungan.
Pengisian daya kendaraan listrik yang umumnya dilakukan di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), kini dapat dilakukan di rumah dengan adanya home charging.
Pada saat pembelian produk BYD, konsumen dapat langsung berkoordinasi dengan diler yang akan menjembatani komunikasi dengan PLN untuk infrastruktur pengisian daya dan prosedur yang harus dilalui.
Layanan Home Charging ini adalah penyambung daya baru yang terpisah dari instalasi rumah, dan tersambung dengan Electric Vehicle Digital Services (EVDS) yang sudah disiapkan oleh PLN.
Selain memudahkan, fasilitas ini juga memberikan sisi keamanan bagi para penggunanya.
Home Charging membuat pelanggan dapat mengatur waktu pengisian daya hingga mengukur seberapa banyak pengeluaran hanya dengan melihat meteran, dan hitungan sudah dijamin tepat sebab terpisah oleh pemakaian daya listrik rumah.
Baca Juga: BYD Gandeng Bank Mandiri Untuk Pembiayaan Mobil Listrik BYD Atto 3, Seal dan Dolphin
Apabila pengisian dilakukan di rumah, sudah dapat dipastikan tidak perlu timbulnya kekhawatiran akan lonjakan harga, ataupun overcharging.
“Pemerintah memberikan kami tugas untuk mengembangkan ekosistem ramah lingkungan, dan inilah yang membuat PLN terus berkomitmen untuk memberikan layanan yang terbaik kepada masyarakat untuk indonesia yang lebih hijau dan lebih baik.”
“Saat ini PLN telah memiliki lebih dari 1.000 charging station yang tersebar di 800 lokasi,” ujar ujar Tonny Bellamy.
Tonny menambahkan bahwa PLN berharap transisi energi ini menjadikan generasi masa depan menjadi lebih baik, salah satunya dengan Program Ekosistem EV.
Melalui kerja sama ini, PLN mendukung penuh misi BYD dan program pemerintah dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara yang ramah lingkungan dan memiliki udara yang lebih bersih.
Ketersediaan infrastruktur EV yang semakin banyak ini juga diyakini akan mendorong masyarakat agar beralih kepada kehidupan yang lebih sehat dan semakin memberikan kesadaran akan sesama untuk kualitas hidup masa depan Indonesia yang lebih baik.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR