/photo/2024/03/15/toyota-lc-vx200-dicjpg-20240315060334.jpg)
Otomotifnet.com – Dalam acara buka puasa bersama yang digelar PT Audio Plus Indonesia Kamis kemarin (14/3/2024), salah satu distributor audio mobil ternama di Indonesia ini turut meluncurkan mobil yang diberi julukan "Born to Conquer”.
Mobil ini berupa Toyota Landcruiser VX200 yang dimodifikasi dengan sistem audio ultra high-end.
Kalau dilihat dari luar sih VX200 ini tampak tak terlalu istimewa. Paling hanya kelihatan pelek dan bannya yang sudah diganti pakai ukuran gede.
Tapi begitu masuk ke dalam kabinnya, terutama di area belakang, wahhh.. di sana terdapat susunan boks kotak berpenutup kaca, yang di dalamnya terlihat susunan perangkat elektronik.
Baca Juga: Toyota Land Cruiser VX200 Lawas Operasi Wajah, Makin Awet Muda, Segini Biayanya
Yap, deretan boks berpenutup kaca tersebut adalah 4 buah amplifier. Di kiri kanannya ada subbwoofer.
Lalu di bagian kokpit, tepatnya di pilar A, tampak terpasang 3-way speaker.
Nah, sistem audio VX200 ini dirancang secara spesial dan menggunakan peranti audio berkualitas ultra high-end.
Kalau ditotal harga peranti audionya saja, bisa lah buat tebus LC VX300 terbaru. Weww..
"Kami sangat antusias bersilaturahmi kembali dengan kawan-kawan media otomotif nasional dalam acara buka puasa bersama ini.”
“Kesempatan ini kami manfaatkan untuk memperkenalkan kolaborasi terbaru kami antara PT Audio Plus Indonesia dan Yuro Auto," bilang Andreas Tjahjadi, CEO PT Audio Plus Indonesia.
Sistem Audio VX200 "Born to Conquer" ini kata Andreas mengadopsi berbagai perangkat termuktahir dan varian tertinggi di dunia audio mobil saat ini.
Di antaranya mempergunakan speaker dan subwoofer dari Accuton Automotive, yang merupakan merk ternama dunia.
Baca Juga: Hanya Ada 140 Unit, Ini Kelebihan Speaker Ground Zero Radioactive Special Edition Gold
Merek audio ini yang bekerjasama dengan Bugatti untuk secara khusus mengembangkan audio system di mobil Bugatti Chiron.
Nah, ada pun peranti audio dari Accuton Automotive antara lain 3-way speaker yang didalamnya terdapat Accuton Automotive Black Diamond Tweeter.
Lalu subwoofer Accuton Automotive AS250 ‘Sandwich Ceramic Dome’.
Kemudian untuk sumber amplifikasi dari merk Audio Wave, yang terkenal dengan setiap amplifier dibuat “hand-crafted’ secara khusus di Inggris.
Terdiri dari 3 buah amplifier Audio Wave CR-401 dan 1 buah Audio Wave CR-201X.
Kedua jenis amplifier tersebut merupakan varian tertinggi dan termuktahir yang pernah diproduksi oleh Grant Hanan, owner dari Audio Wave Ltd.
Audio Wave hanya menggunakan komponen-komponen berkualitas tinggi, seperti Nichicon Gold Tune and Audio Wave Capacitors, serta memproduksi sendiri konektor speaker dan amplifiernya yang difinishing dengan lapis emas.
Belum lagi perkabelannya seperti kabel speaker, RCA hingga kabel power yang konon harganya "Bisa buat tembus sebuah Honda HR-V lah," beber Yudhi Ronald, owner Yuro Auto yang dipercayakan menginstalasi sistem audionya. Gokil gak tuh!
Baca Juga: Tips Pasang Audio Tipe 3-Way, Kata Ahli Kurang Cocok Untuk City Car atau Hatchback
Oiya, VX200 "Born to Conquer" ini merupakan hasil kolaborasi istimewa antara PT Audio Plus Indonesia dan Yuro Auto, bengkel spesialis audio mobil yang telah menorehkan prestasi gemilang di ajang kompetisi internasional, yaitu menjuarai EMMA Asia tahun 2019, 2022 dan 2023.
Instalasi mobil ini dipimpin langsung oleh Yudhi Ronald, owner Yuro Auto, dan disupervisi oleh Andreas Tjahjadi.
Lebih dari sekedar sistem uudio, nama "Born to Conquer" terinspirasi dari semangat petualangan dan ketangguhan yang dihadapi tim dalam mengembangkan instalasi audio.
Tantangan yang dihadapi pada saat melakukan instalasi utamanya berupa keterbatasan ruang kabin berupa desain dan dimensi keseluruhan, akustik yang kurang ideal dan kelistrikan yang tidak stabil.
“Tim kami harus mengatasi berbagai keterbatasan dan menemukan solusi inovatif agar dapat menghasilkan sistem audio yang tidak hanya luar biasa dalam hal kualitas suara, tetapi juga terintegrasi dengan sempurna dengan desain interior maupun exterior mobil," pungkas Andreas Tjahjadi.
| Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR