Mesin ini dipadu dengan transmisi otomatis CVT (Continuously Variable Transmission).
“Nah, kadang permasalahan tarikan lemot juga dari CVT-nya yang kurang perawatan. Salah satunya penggantian oli CVT yang suka telat,” bebernya.
Idealnya bila ingin kinerja CVT tetap baik, awet dan responsif, lanjut Ferry, ganti oli transmisinya jangan sampai telat. “Usahakan ganti setiap 20.000 km,” tambahnya.
Jika hal itu sudah dilakukan namun tarikan mobil masih terasa berat di putaran bawah, menurut Ferry ada beberapa trik yang bisa ditempuh oleh pemilik Serena C26.
“Lakukan tune up mesin secara menyeluruh, plus tuning atau remap ECU-nya,” tukasnya.
Baca Juga: Gampang Carinya, Harga Spare Part Fast Moving Nissan Serena C26 Mulai Rp 40 Ribuan Saja
Tune up menyeluruh yang dimaksud antara lain membersihkan busi dari kerak, atau diganti baru bila masa pakainya sudah lebih dari 20.000 km.
Lalu bersihkan juga throttle body-nya dari deposit, hingga ruang bakar dengan cara digurah (carbon clean).
“Jika sudah ditune up dan tuning atau remap ECU-nya dilakukan dengan tepat, dijamin tarikan mobil akan lebih responsif dan bisa lebih irit juga,” yakinnya.
“Sekarang injak gas dikit aja tarikan mobil sudah terasa ngentak. Enggak kayak sebelumnya mesin injak gas agak dalam kalau mau akselerasi cepat,” puas Niko setelah C26 miliknya ditune up dan tuning ECU di bengkel Protuning.
Itu baru tune up sama tuning saja loh, dimana performanya menurut Ferry dinaikkan sekitar 30%.
“Kalau mau lebih advance lagi ya remap. Tapi biayanya memang lebih mahal,” pungkas Ferry sembari kasih tahu paket tune up plus tuning ECU di bengkelnya sekitar Rp 1,5 jutaan saja.
Wah, patut dicoba nih para pemilik Serena C26!
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR