Sementara, dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, ada beberapa daftar kendaraan yang diprioritaskan diatur dalam pasal 134.
Daftar tersebut diurutkan sesuai dengan peringkat urgensi, dan ambulans masuk dalam urutan kedua, sedangkan iring-iringan pengantar jenazah berada di urutan keenam.
Pasal 134 menjelaskan bahwa pengguna jalan yang memperoleh hak utama didahulukan sesuai dengan urutan yang sudah ditentukan, berikut urutannya:
- Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas
- Ambulans yang mengangkut orang sakit Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada kecelakaan lalu lintas
- Kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia
- Kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang menjadi tamu negara
- Iring-iringan pengantar jenazah
- Konvoi dan/atau kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Kemudian, mengacu pada Pasal 287 ayat (4) UU yang sama, bagi pengendara yang mengganggu kendaraan prioritas bersirene di jalan raya akan dikenakan ancaman kurungan maksimum 1 bulan atau denda maksimum Rp 250.000.
Lihat postingan ini di Instagram
Baca Juga: Bantah Ada Damai, Kasus Sopir Truk Diserbu Rombongan Pengantar Jenazah Lanjut ke Ranah Hukum
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR