Otomotifnet.com - Masih lanjut soal bahasan mengapa pabrikan motor Jepang masih belum semangat memasarkan motor listrik di tanah air.
Padahal secara teknologi dan riset pasar, pabrikan motor Jepang pastinya lebih mapan dibanding pabrikan motor pendatang baru.
Sebetulnya pabrikan motor Jepang punya pertimbangan berdasarkan hasil studi. Yaitu terkait ekspektasi konsumen terhadap sebuah motor listrik.
Termasuk kaitannya soal infrastruktur pendukung, seperti charging station ataupun ketersedian lokasi swab battery.
Nah, meski masih jadi yang utama, soal harga selalu jadi penentu konsumen dalam membeli sebuah kendaraan.
Baca Juga: Pabrikan Jepang Belum Semangat Jual Motor Listrik, Ini Alasannya
Namun berdasarkan survei Populix, selain harga ada hal lain yang dilihat calon konsumen motor listrik.
Pasalnya, konsumen makin rasional, mereka melihat jarak tempuh yang mampu disuguhkan motor listrik.
Kemudian mempertimbangkan aspek keamanan, teknologi, sampai desain motor listrik.
“Berdasarkan survei yang kami lakukan, sebanyak 32% ekspektasi konsumen terkait jarak tempuh motor listrik diharapkan mampu ditempuh 50-70 km,”
“Kemudian sebanyak 22% konsumen ekspektasi jarak tempuhnya diatas 100 km. Lalu jarak tempuh dibawah 50 km sebanyak 17%,” urai Timothy Astandu, CEO & Co-Founder Populix.
Baca Juga: Kredit Motor Listrik Bisa Lebih Murah, Kang Ojol Bayar Harian Cuma Segini
Masih menurut Timothy, pihaknya juga mensurvei harga jual motor listrik yang diharapkan konsumen.
“Perkara harga ini menjadi pertimbangan utama konsumen. Sebanyak 47% konsumen ekspektasi harga di kisaran Rp 10-20 jutaan,”
“Lalu 22% di harga Rp 20-30 jutaan, dan 17% dibawah Rp 10 jutaan,” bebernya lagi.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR