Otomotifnet.com - Harus paham, begini merawat mesin turbo diesel Mitsubishi Pajero Sport, Toyota Fortuner dan Kijang Innova.
Terlebih pengguna mobil diesel Fortuner, Kijang Innova, Pajero Sport kondisi bekas bisa dibilang banyak.
Salah satu alasannya karena konsumsi solar yang lebih irit ketimbang mesin bensin.
Selain itu mesin diesel ini dianggap lebih bertenaga karena dilengkapi piranti turbo.
Namun, turbo termasuk yang disepelekan perawatannya oleh para pemilik mobil.
Banyak sekali terjadi turbo jebol karena perawatannya kurang diperhatikan dan dianggap enteng oleh pemilik mobil.
Padahal kalau sampai jebol, harganya bisa sampai puluhan juta kalau ganti baru!
Memang ada yang jual seken eks limbahan, namun kualitas unitnya belum tentu bagus kan?
Nah, berikut ini ada tips untuk menjaga dan merawat turbo agar tetap awet.
1. Harus Bersih
Pabrikan mobil sebenarnya sudah mengoptimalkan fisik dan kerja dari turbo itu sendiri.
Selama kita selalu mengikuti prosedur dan rutin servis berkala dari pabrikan, pasti turbo lebih awet.
Terbukti mobilnya sejak baru belum pernah bermasalah dengan turbonya.
Contohnya soal bahan bakar, diesel common-rail memang sangat disarankan pakai bahan bakar solar rendah sulfur.
Kotoran yang terbawa dari ruang bakar menuju turbo akan berpotensi merusak piranti itu.
Selain itu, kotoran juga bisa terbawa dari intake. Itu kenapa kita juga harus menjaga kebersihan filter udara, supaya kotoran tidak terhisap mesin.
Penggunaan filter udara yang hambatan sedikit, akan membawa kotoran kasar hingga ke turbo.
Itu akan mengakibatkan bilah turbin jadi baret dan juga bisa merusak bearing turbin tersebut.
Jadi penggunaan filter pun harus diperhatikan, jangan sembarangan ganti atau dibiarkan kotor.
2. Jaga Kualitas Oli
Mesin diesel pada era common-rail sudah jauh lebih sempurna dibandingkan mesin diesel turbo konvensional.
Baik dari konstruksi turbo itu sendiri hingga sistem pelumasan turbo.
Umur turbo masa kini pun lebih panjang dibandingkan turbo zaman dahulu.
Untuk itu pelumasan jadi faktor utama dalam menjaga masa pakai turbo.
Makanya harus disiplin mengecek kapasitas oli di dalam ruang mesin agar tetap penuh jangan sampai kurang.
Saat kapasitas oli berkurang, tentu pelumasan turbo juga akan kurang optimal.
Karena oli yang sudah lewat waktu pengagntiannya, akan berpotensi besar mengandung serbuk besi.
Serbuk besi atau biasa dikenal ‘gram-graman’ tersebut akan bahaya bila melewati area pelumasan bilah turbin.
Hal terburuk yang bisa terjadi adalah akan membuat putaran turbin turbo jadi macet.
Tingkat viskositas atau kekentalan oli pun berperan penting dalam menjaga turbo pada diesel common-rail.
Karena sudah canggih, oli yang digunakan pun juga harus encer.
Seperti oli yang digunakan mesin bensin yang menggunakan turbo.
Viskositas oli 5W-30, 5W-40, 10W-40 atau 15W-40 dianjurkan untuk mesin diesel common-rail.
Dengan oli yang sangat encer, pelumasan turbo pun jadi lebih baik hingga kecelah sempit dibagian turbo.
Dan saat putaran dan tekanan turbo dalam kondisi tinggi, oli tetap melumasi turbo dengan benar.
Terakhir, biarkan mesin idling atau langsam selama beberapa menit sebelum dimatikan.
Hal ini berguna agar turbocharger cooling down dengan pelumasan oli mesin. Atau kalau mau lebih mudah, tambahkan piranti turbo timer saja.
Surya Mas Diesel
Jl. KH Taisir no. 88 (dekat kampus Binus lama), Kemanggisan, Jakbar.
Telp. 021-53690048, 0877-85404482
Rev Engineering
Jl. Panjang No.70, Kedoya Selatan, Kenin Jeruk, Jakbar
Telp. 021-56969026
Baca Juga: Duh, Ternyata Begini Dampak Ban Serep Mobil Jarang Dipakai
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR