Otomotifnet.com - Gaes, fenomena ban terkelupas hingga menyisakan struktur dindingnya saja bukan sekadar masalah estetika, lho, tetapi ancaman nyawa bagi pengemudi.
Untuk memastikan perjalanan kamu tetap aman, berikut adalah langkah preventif komprehensif guna meminimalisir risiko ban pecah di jalan tol:
1. Manajemen Beban dan Kapasitas Angkut
Memaksakan kendaraan membawa beban melebihi kapasitas (overload) akan memaksa ban bekerja di luar batas toleransi konstruksinya.
Tekanan ekstrem ini merusak struktur internal karet dan dapat memicu ledakan ban saat melaju kencang.
Selalu patuhi indeks beban (load index) yang tertera pada dinding ban serta rekomendasi kapasitas angkut pabrikan.
Baca Juga: Ini Cara Mengatasi Bunyi Berdecit Rem Mobil Setelah Diterjang Banjir
2. Bahaya Flat Spot akibat Parkir Terlalu Lama
Membiarkan mobil diam dalam waktu lama dapat menyebabkan kelemahan struktural pada titik ban yang bersentuhan dengan lantai.
Tekanan udara yang statis perlahan meregangkan dinding ban secara tidak merata, menciptakan titik lemah yang rawan pecah saat ban kembali diputar dalam suhu tinggi.
3. Hindari Ban Vulkanisir
Meskipun ekonomis, ban vulkanisir tidak memiliki ketahanan panas dan kekuatan yang setara dengan ban baru.
Risiko lapisan tapak yang terlepas sangat tinggi, terutama pada suhu ekstrem aspal jalan tol.
Mengganti dengan ban baru adalah investasi terbaik demi keselamatan jiwa dan kenyamanan jangka panjang.
Baca Juga: Ukurannya Kecil Tapi Penting, Kenali Fungsi Tutup Pentil di Ban Mobil
4. Akurasi Tekanan Udara
Tekanan udara yang tidak sesuai adalah pemicu utama kegagalan ban.
Selain mencegah risiko meledak, tekanan yang presisi sesuai standar pabrikan akan mengoptimalkan efisiensi bahan bakar, daya cengkeram (grip), serta stabilitas pengendalian saat bermanuver.
5. Inspeksi Visual Rutin
Biasakan melakukan pengecekan mandiri sebelum memulai perjalanan.
Perhatikan keberadaan benjolan (bulge), luka sayatan, atau tingkat keausan yang tidak merata (tread wear).
Kerusakan kecil pada permukaan adalah indikasi awal melemahnya struktur ban yang harus segera diganti.
6. Pentingnya Balancing dan Rotasi Berkala
Distribusi beban yang tidak seimbang antara sisi kiri dan kanan tidak hanya merusak kenyamanan, tetapi juga mempercepat keausan ban secara tidak wajar.
Lakukan rotasi ban secara berkala dan proses balancing untuk memastikan keausan ban merata di seluruh sisi.
Baca Juga: Bukan Rusak, Ini Penyebab Ban Mobil Berisik Saat Lewat Jalan Beraspal
7. Kontrol Kecepatan dan Manajemen Suhu dengan Nitrogen
Kecepatan tinggi menciptakan gesekan ekstrem yang memicu akumulasi panas berlebih pada ban.
Untuk meminimalisir risiko ini, patuhi batas kecepatan tol dan pertimbangkan penggunaan gas Nitrogen.
Karakter Nitrogen yang lebih dingin dan stabil mampu menjaga suhu ban tetap rendah meskipun digunakan dalam durasi lama.
8. Kewaspadaan terhadap Infrastruktur Jalan
Lubang atau material pengerjaan jalan yang tajam dapat menjadi penyebab instan kerusakan ban.
Menjaga fokus, jarak aman, dan kewaspadaan terhadap kondisi aspal di depan adalah kunci utama menghindari benturan keras yang dapat merusak struktur ban secara mendadak.
9. Kedisiplinan Perawatan Berkala
Pemeriksaan ban harus menjadi bagian tak terpisahkan dari jadwal servis rutin kendaraan.
Deteksi dini oleh teknisi profesional terhadap kondisi tapak dan kesehatan ban secara keseluruhan dapat menghindarkan kamu dari malapetaka pecah ban yang tak terduga.
Baca Juga: Ban Mobil Kempes Sendiri di Garasi, Cek Penyebabnya Di sini!
Posted : Jumat, 19 Desember 2025 | 11:32 WIB| Last updated : Jumat, 19 Desember 2025 | 11:32 WIB
| Editor | : | Grid |
KOMENTAR