Otomotifnet.com - Jika motor mati total, bisa cek benda seharga Rp 2 ribu perak berikut.
Karena rawan terjadi dan biasanya sering terlewat dideteksi.
Benda ini fungsinya pengaman dalam sistem kelistrikan.
Yakni untuk memutus aliran listrik saat terjadi korsleting.
Yup, benda ini yakni bernama sekring atau fuse.
Karena saat sekring putus, tentu kelistrikan atau pengapian motor bisa lumpuh dan membaut mesin tidak dapat bekerja.
"Fungsi utama sekring ini untuk melindungi perangkat elektronik atau kelistrikan di kendaraan agar tidak rusak saat terjadi arus listrik yang melebihi batas," buka Gilang Gunadi mekanik bengkel Gilang Motor di Jl. Raya Bogor, Cibinong, Jawa Barat.
Contohnya jika terjadi korsleting pada sistem kelistrikan motor, jika dibiarkan bisa mempengaruhi kinerja komponen elektronik bahkan bisa membuatnya rusak.
"Sekring ini bekerja dengan memutus arus jika terjadi korsleting. Jadi perangkat elektronik di motor seperti CDI, ECU dan lainnya tetap aman," yakinnya.
Menurut Gilang, di motor yang umumnya sudah cukup berumur, sekring ini bisa membuat motor mati mendadak dan bikin pemilik panik.
Pasalnya, saat sekring putus atau tidak terhubung, otomatis sistem kelistrikan motor akan tidak bekerja dan bikin motor tidak bisa dihidupkan.
"Di motor-motor yang mulai berumur ini sering terjadi motor tidak bisa dihidupkan cuma karena masalah sepele dari sekring," ungkap Gilang yang doyan trabasan.
"Biasanya cuma karena sekring kendur, berjamur, kabelnya terlepas, atau juga putus karena adanya korsleting," tambahnya.
Makanya, saat motor tiba-tiba mati mendadak dan tidak bisa dihidupkan lagi dengan indikasi masalah pada sistem kelistrikan, Gilang mewanti untuk segera cek bagian sekring.
"Apalagi jika motor pakai sekring model botol. Itu sering terlepas dari dudukan, atau lapisan kacanya copot yang bikin sekring seperti putus," tutupnya.
Sekring di motor sendiri umumnya terletak di dekat dengan bagian aki motor.
Baca Juga: Baca Biar Enggak Rugi, Ini Alasan Ganti Sekring Pakai Ampere Besar Dilarang
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR