Ketika oli sudah digunakan, lama-lama polutannya tentu akan semakin tinggi akibat gesekan komponen di dalam mesin, suhu pembakaran, sehingga mengalami oksidasi.
Polutan pada oli ini kata Sumarno beragam, seperti kadar Soot, wear metal, fuel dilution dan lain-lain.
Oiya, selain menguji kualitas oli mesin pada mobil yang sudah menempuh jarak 10.000 km, Sumarno juga coba mengukur kualitas oli mesin di mobil yang jarang dipakai.
“Pengujiannya di unit Mitsubishi Mirage 1.200 cc yang odometernya sudah mencapai 105.000 km. Tapi oli mesinnya baru terpakai sejauh 1.700 km dengan durasi 6 bulan,” bilangnya.
Baca Juga: Beginilah Dampaknya Bila Oli Mesin Mobil Bekas Diisi Berlebihan
Oli mesin yang digunakan pada mobil ini API Service-nya malah yang terbaru, yakni SP.
“Mobil ini benar-benar dirawat banget sama yang punya. BBM-nya saja selalu pakai Pertamax,” tutur Sumarno.
Dan hasilnya ketika diukur kualitasnya oli menggunakan alat tadi, ternyata terbaca tinggal 50%. Apakah masih bisa dipakai?
“Dipakai masih bisa mas, kalau sudah di bawah 40% wajib ganti. Di layar alat ini saat resultnya belum keluar ada tanda "X" di tengah. Nah, patokan dari tanda itu ke bawah, wajib ganti. Kalau 50 persen ya sudah ada warning,” jelasnya.
Ia lantas menambahkan bawah pengukuran ini membuktikan bahwa meski mobil jarang pakai, dimana jarak tempuh cuma 1.700 km. namun kualitas oli tetap menurun karena oksidasi.
Tuh sob, jadi meski mobil jarang pakai, bila sudah melewati batas bulan yang disarankan, sebaiknya lakukan penggantian oli mesin deh. Daripada nanti muncul sludge di mesin mobil kesayangan!
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR