Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Cara Mendeteksi Ban Kempis, Bisa Manual atau Pakai Alat Ini

F Yosi - Rabu, 10 Juli 2024 | 18:00 WIB
 Tire Pressure Monitoring System atau disingkat TPMS.
F Yosi/Otomotifnet
Tire Pressure Monitoring System atau disingkat TPMS.

Otomotifnet.com-Kejadian atau peristiwa ban mobil kempis ataupun bocor saat Anda berkendara, kerap sekali terjadi.

Bahkan baru-baru ini sempat viral di media sosial ban Innova Zenix Hybrid pecah sampai terbelah lepas dari peleknya saat melaju di jalan tol. Diguga karena kurang tekanan anginnya.

Makanya untuk mencegah hal itu terjadi, sangat dianjurkan untuk memeriksa kondisi ban sebelum mobil digunakan.

“Awali pagi hari sebelum beraktivitas, pastikan kondisi ban tidak ada kebocoran, tidak ada paku atau benda tajam yang menempel. Bahkan bila ada kerikil di sela-sela kembangan ban, sebaiknya dibersihkan,” saran Zulpata Zainal, OVT (On Vehicle Test) Manager PT. Gajah Tunggal Tbk.

Masih kata Zulpata, cek juga tekanan angin ban lalu ada tidaknya kebocoran di pelek dan pentilnya. “Pengecekan bisa menggunakan sabun untuk mempermudah,” tambahnya.

Pasalnya seiring pemakaian kendaraan, kita tidak pernah tahu ketika mobil melintas di berbagai kondisi jalan, ban mobil kita terkena benda-benda yang tadi disebutkan atau tidak.

Itulah mengapa pengecekan ban secara rutin kondisi ban sangat diperlukan untuk mengantisipasi ban kekurangan tekanan angin.

Dan perlu diketahui pula, meski ban tidak tertusuk benda-benda tajam, ia bisa juga mengalami kempis loh.

Pasti Anda pernah kan mengalami tekanan ban mobil kesayangan berkurang saat lama tidak digunakan?

Namun ketika dicek tidak ada tanda-tanda tusukan benda tajam. Ini sekaligus menjawab pertanyaan apakah ban baru apakah bisa kempis.

Kondisi ban baru bisa kurang angin?
F Yosi/Otomotifnet
Kondisi ban baru bisa kurang angin?

“Sangat bisa, karena karet ban tidak pejal atau pepat. Ia mempunyai porous atau lubang-lubang kecil. Namun untuk teknologi baru, sekarang porous ban lebih kecil lagi pakai ukuran nano, biasa disebut nano technology. Namun tetap ada pourus-nya,” jelas Zulpata.

Nah untuk mengurangi kebocoran ‘halus’ tadi, lanjutnya, bisa isi tekanan ban pakai nitrogen.

“Karena nitrogen murni lebih besar molekulnya, sehingga agak susah untuk keluar melalui celah-celah pourus ban tadi,” terang Zulpata lagi. 

Dan seperti beberapa pabrikan mobil juga menyadari akan hal itu. Makanya pada mobil-mobil keluaran terkini, mulai dilengkapi dengan fitur pemantau tekanan ban.

Namanya Tire Pressure Monitoring System atau disingkat TPMS.

Lewat fitur ini, pengguna mobil dapat memantau kondisi tekanan bannya setiap saat, baik sebelum mobil digunakan maupun ketika mobil melaju di jalanan.

Jadi bisa ketahuan deh tuh bila ada tekanan ban yang kurang secara tidak wajar akibat tertusuk benda tajam.

Nah, untuk mobil-mobil yang belum dilengkapi fitur TPMS, tidak pelu berkecil hati. Karena cukup banyak dijual TPMS aftermarket di market place, bengkel atau toko ban.

Modul TPMS Asuka PTA-100
Ivan Casagrande Momot/GridOto
Modul TPMS Asuka PTA-100

“Teknologi TPMS ini sangat membantu kita untuk memonitoring tekanan ban. Apabila bawaan mobil tidak tersedia, kita bisa pasang sendiri kok, kan sekarang banyak dijual di pasaran,” tukas Zulpata. 

Editor : Panji Maulana

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa