Otomotifnet.com - Toko ban mobil, Holy Ban belum lama ini meresmikan cabang terbarunya pada Senin (22/7/2024).
Menjadi cabang ke-9, outlet ini berdiri di Jl. Kamal Raya No. 36-37, Cengkareng, Jakarta Barat.
Holy Ban Cengkareng merupakan jaringan retail otomotif PT Bridgestone Tire Indonesia (TOMO).
“Luas bangunan 20x20 meter, fasilitas spooring ada dua, jadi kalau misalnya bekerja bersamaan bisa untuk 14 mobil. Layanan kami mulai dari ganti ban, kaki-kaki, sparepart, turun mesin atau overhaul. Kita lengkap, dari paling rendah balancing hingga turun mesin juga bisa. Fokusnya tidak hanya di ban tapi juga melayani servis,” buka Dharma Arya, Business Development PT Holy Ban Indonesia.
Hadir dengan konsep bengkel one stop service yang modern, Holy Ban Cengkareng tak hanya sekadar toko ban saja.
Namun juga disertai fasilitas pendukung lainnya seperti adanya coffee shop.
“Holy Ban memang dikenalnya sebagai pusat ban terlengkap. Jadi mau cari ban apa pun kita ada, mulai dari ring 12 sampai ring 24 kita menyediakan," sambung Dharma.
Dalam rangka peresmian Holy Ban Cengkerang, pelanggan dapat menikmati berbagai promo menarik.
Seperti promo beli ban 4 bisa dapat voucher Indomaret Rp 100 ribu, beli oli 3 liter gratis 1 liter, atau promo-promo lainya dari barang hingga jasa.
Untuk memberikan pelayanan prima kepada para pelanggan setianya, PT Holy Ban Indonesia juga menyediakan lounge dan cafe bekerjama dengan Holy’s Brew.
Holy’s Brew dihadirkan untuk memberikan kenyamanan saat menunggu mobil diservis.
Lahir sejak tahun 1994, Holy Ban hingga saat ini sudah punya 9 cabang.
Cabang tersebut ada di Bengkulu, Muara Karang, Pluit Penjaringan, Pantai Indah Kapuk (PIK), Pondok Indah, Sulawesi Barat, dan yang terbaru Cengkareng,
"Dalam waktu dekat atau kira-kira dua bulan lagi kita akan buka cabang ke-10 di Distrik Otomotif PIk 2,” pungkas Dharma.
Holy Ban Cengkareng siap melayani konsumen dari pukul 08.00 – 21.00 WIB (setiap hari).
Baca Juga: Jangan Isi Tekanan Ban Mobil Melebihi Ketentuan Pabrik, Ini Akibatnya
Editor | : | Panji Maulana |
KOMENTAR