Seperti misalnya ketika ingin memutar musik dari smartphone yang notabene bukan hi-res, dengan adanya alat tersebut bisa mengubah suaranya menjadi lebih baik karena sudah menjadi hi-res.
“Kalau di dalam audio, dia itu bukan produk yang selama ini ada di pasaran. Jadi kalau Bluetooth receiver itu kan sudah ada, kalau ini sifatnya bukan untuk mobil saja. Misalnya main musik pakai handphone, kan tidak hi-res, tidak bisa bagus.” jelas Wahyu.
Wahyu menambahkan, sumber suara dari handphone, setidaknya memiliki resolusi playback sebesar 48 kHz / 24 bit yang membuat kualitasnya tidak maksimal meski sudah dipasang digital sound processor (DSP) serta speaker dengan sertifikasi hi-res sekalipun.
Dengan adanya UTS-A100, membuat resolusinya meningkat jadi sekitar 96 kHz / 24 bit kalau via Bluetooth atau 192 kHz / 24 bit kalau menggunakan USB.
Sehingga membuat kualitas upgrade audio dengan DSP dan speaker hi-res bisa bekerja maksimal.
UTS-A100 dilengkapi XMOS 16-core decoding chip yang sudah support sampling rate PCM 192 kHz/32 bit, sehingga membuat komponennya bekerja secara efisien untuk audio lebih baik.
Selain itu, untuk Bluetooth chip-nya menggunakan 5.0 independent module dengan Qualcomm certified, support LDAC/APTX-HD dan beberapa high-definition encoding, serta support 96 kHz/24 bit sampling rate.
Suara audio dari sumber seperti handphone juga bisa lebih baik saat mendengarkan dengan headphone, karena dilengkapi headphone amplifier chip ESS brand Hi-Fi grade.
UTS-A100 memiliki ukuran setara smartphone dengan panjang 106 mm dan lebar 72 mm, membuatnya bisa dibawa ke mana pun, bahkan saat di luar mobil.
Baca Juga: Warga Batam Merapat, Ada Promo Audio Alpine Di Gerai Tones Garage
Editor | : | Panji Maulana |
KOMENTAR