Secara fitur, motor ini dilengkapi dengan lampu depan HID dengan projector dan DRL (Daytime Running Light), lampu belakang dan sein LED serta reverse mode.
Walau menggunakan integrated smart key, motor ini masih menggunakan anak kunci.
Sudah dirakit lokal dan diklaim menggunakan teknologi Korea, secara desain eMOA E1 berbentuk tak ubahnya motor listrik asal Cina.
Sekilas seperti Yadea, dengan muka yang mirip dengan Mitsubishi XForce.
Lanjut ke model kedua, eMOA E2 juga mengusung baterai LiFePO4 tapi dayanya sedikit lebih kecil, 72 V 30 Ah, pakai baterai yang juga model tanam, pengisian daya juga 4-5 jam.
eMOA E2 menggunakan dinamo hub yang lebih kecil, 1.200 W dengan torsi 31 Nm, motor ini sama-sama dilengkapi 4 mode kecepatan dan kemampuan mendaki 15 derajat.
Soal klaim jarak tempuh dan kecepatan, eMOA E2 punya jangkauan lebih pendek yaitu 100 km dengan kecepatan maksimum 60 km/jam.
Desain juga berbeda. eMOA E2 bentuknya mirip dengan Yadea T6, terutama pada bagian batok spidometer dan lampu depan.
Kedua model ini akan mulai dipasarkan pada 1 Oktober mendatang. eMOA E1 dijual seharga Rp 29,75 juta sementara eMOA E2 Rp 23,75 juta (OTR Jakarta), harga tadi sebelum kena potongan subsidi dari pemerintah sebesar Rp 7 juta.
Baca Juga: Ekosistem Kendaraan Listrik Bersatu Bentuk Asosiasi, Bakal Genjot Soal Ini
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR