Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Alarm Peringatan Menyala, Penjualan Mobil Anjlok, Daya Beli Melemah

Harryt MR - Jumat, 4 Oktober 2024 | 07:30 WIB
(ilustrasi) Pemilu menjadi salah satu penyebab turunnya tren penjualan mobil di Kuartal I 2024, yang membuat masyarakat menunda pembelian
Harryt / Otomotifnet.com
(ilustrasi) Pemilu menjadi salah satu penyebab turunnya tren penjualan mobil di Kuartal I 2024, yang membuat masyarakat menunda pembelian

Otomotifnet.com - Daya beli masyarakat kelas menengah dikabarkan banyak yang turun kasta. Dampaknya tentu berpengaruh pada industri otomotif

Gejalanya sudah terlihat, dari penjualan mobil di Semester 1 2024. 

Hal ini menjadi alarm peringatan, sebab penjualan yang anjlok, berpotensi membahayakan kelangsungan industri otomotif nasional.

Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), di Semester 1 (Januari-Juni 2024) total penjualan wholesales atau distribusi mobil baru dari pabrik ke dealer tercatat 408.012 unit. 

Anjlok 19,4 persen dibanding periode sama di 2023 yang membukukan 506.427 unit, atau selisih 98.415 unit.

Begitupun penjualan retail, atau dari dealer ke konsumen, kenyataannya tak jauh berbeda. 

Jumlahnya melorot di kisaran 14 persen, atau dari 502.533 unit menjadi 431.987 unit secara tahunan (year on year/yoy).

Artinya, penjualan mobil di tahun ini rata-rata di bawah 80.000 unit. Padahal jika dibandingkan penjualan bulanan di tahun 2023, rata-rata di atas 80.000. 

Baca Juga: Gawat, Penjualan Mobil Stagnan 1 Juta, Kemenperin Usulkan Insentif

Oleh karenanya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengusulkan pemberian insentif fiskal berupa pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP).

Yang ditujukan bagi pembelian mobil yang diproduksi di dalam negeri. Serta mengkaji pemberian insentif pajak untuk mobil hybrid yang telah diproduksi di Indonesia.

Kondisi ini pernah terjadi pada 2021 saat pemerintah mengucurkan insentif PPnBM DTP, demi membangkitkan pasar mobil yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19. 

Berdasarkan data Kemenperin, penjualan mobil selama Maret-Desember 2021 melonjak 113% dari periode yang sama di tahun sebelumnya. 

Lanjut pada 2022, program tersebut sukses meningkatkan penjualan selama Januari-Mei menjadi sebesar 95 ribu unit.

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita, menyatakan pertumbuhan industri alat angkut tidak terlepas dari kontribusi sektor otomotif.

Baca Juga: Penjualan Mobil Baru Keok Dibanding Penjualan Mobkas, Ini Penyebabnya

Sepanjang 2023, sektor kendaraan roda empat mencapai penjualan domestik sebesar 1 juta unit, dan ekspor 505 ribu unit (CBU), serta 65 ribu unit untuk CKD.

Begitupun sektor kendaraan roda dua, yang berhasil membukukan penjualan domestik sebesar 6,2 juta unit dan ekspor sebesar 570 ribu unit di sepanjang tahun lalu.

Masih menurut Menperin, industri otomotif merupakan salah satu sektor strategis yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. 

Namun dalam 10 tahun terakhir, penjualan domestik mobil di Indonesia masih cenderung bertahan pada angka 1 juta unit.

“Tentunya diperlukan langkah-langkah strategis untuk dapat meningkatkan penjualan tersebut,” kata Menperin Agus, dalam sebuah diskusi.

Editor : Panji Maulana

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa