Otomotifnet.com - Puluhan mobil menumpuk saling bertindihan, tampak hancur akibat tabrakan beruntun di ruas Tol Cipularang, pada Senin 11 November 2024.
Tragedi di kecelakaan beruntun di ruas Tol Cipularang tersebut terjadi pukul 15.15 WIB (11/11) di KM 92 Cipularang arah Jakarta.
Akibat dari kecelakaan maut ini, berdampak pada lalu lintas di jalur tersebut tertutup.
Kronologi kecelakaan beruntun Cipularang ditengarai oleh sebuah truk pengangkut kardus.
Hal ini merujuk keterangan dari tim Jasamarga Metropolitan Tollroad (JMT) dan Jasamarga Tollroad Operator (JMTO).
Tim JMT bersama pihak kepolisian, segera tiba di lokasi dengan ambulans, derek, dan tim rescue untuk penanganan.
Untuk mengurai kemacetan, lalu lintas dari arah Bandung menuju Jakarta dialihkan ke luar Gerbang Tol Cikamuning di KM 116, dan masuk kembali di GT Jatiluhur KM 84.
Baca Juga: Pantau CCTV, Jaringan Tol Astra Infra Terapkan Teknologi Surveillance
“Adapun detail mengenai penyebab kecelakaan dan korban masih dalam proses pendataan oleh kepolisian,” terang Panji Satriya, Marketing and Communication Department Head JMT.
Sementara itu, berdasarkan sumber lainnya. Insiden tabrakan beruntun Cipularang melibatkan 10 kendaraan, termasuk sebuah truk yang menabrak delapan mobil di depannya.
Dugaan awal penyebab kecelakaan beruntun tol Cipularang, akibat sopir truk pengangkut kardus tidak bisa mengantisipasi kondisi jalan yang menurun dan menikung.
Besar kemungkinan, penyebabnya lantaran rem blong, tapi ada juga yang berspekukasi akibat sopir truk tersebut mengantuk.
Hingga saat ini, ada tiga korban luka-luka yang telah dievakuasi ke Rumah Sakit Abdul Radjak Purwakarta untuk mendapatkan perawatan.
“Untuk sementara data jumlah kendaraan dan korban masih menunggu pendataan dan evakuasi di lapangan,”
“Sejauh ini, info yang kami terima melibatkan lebih dari 10 kendaraan,” imbuh Panji, lewat pesan tertulis (11/11).
Pihaknya mengimbau pengguna jalan untuk mengantisipasi arah dan waktu perjalanan untuk menghindari kepadatan. Antisipasi perubahan cuaca dan pastikan kendaraan dalam kondisi prima.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR