Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Andalkan Rangka dan Suspensi Baru, Seenak Ini Aerox Alpha Buat Ngebut di Sirkuit

Antonius Yuliyanto - Jumat, 24 Januari 2025 | 18:39 WIB
Sesi tes Yamaha Aerox Alpha di Sirkuit Sentul
Rizky/otomotifnet.com
Sesi tes Yamaha Aerox Alpha di Sirkuit Sentul

Otomotifnet.com - Rabu pekan lalu (15/1/2025) PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengadakan acara bertema Yamaha Aerox Track Day di Sentul Karting Circuit, Bogor, Jawa Barat.

Sesuai namanya, agendanya adalah mencoba Aerox terbaru alias Aerox Alpha.

Menurut Sutarya, Senior Director Marketing YIMM acara ini sengaja diadakan di sirkuit “Sentul kecil”, agar media yang mencoba Aerox Alpha bisa merasakan kemampuan handling dan performa mesin barunya secara maksimal.

Menariknya, YIMM menyediakan semua varian Aerox Alpha, mulai dari yang Standard, CyberCity, “Turbo” dan “Turbo” Ultimate.

Sehingga bisa dirasakan perbedaan dari masing-masing varian, karena keempatnya ada perbedaan fitur, yang tentunya juga berkaitan dengan harga.

Nah kilas balik soal harga, banderol Aerox Alpha ini memang lumayan tinggi. Untuk varian yang paling murah saja, yaitu yang Standard mencapai Rp 29,9 juta (OTR Jakarta).

Kemudian yang CyberCity Rp 33,99 juta, berikutnya yang “Turbo” Rp 39,55 juta, dan yang tertinggi “Turbo” Ultimate mencapai Rp 41,73 juta (OTR Jakarta).

Dalam sesi tes kali ini, Yamaha sudah menyiapkan skenario agar semua media yang ikut acara ini bisa merasakan semua model dari Aerox Alpha.

Jadi selain disiapkan semua varian, ketika sesi tes juga digilir bergantian merasakan dari yang Standard, CyberCity, “Turbo” sampai “Turbo” Ultimate.

Setiap sesi diberikan jatah 3 putaran. Kalau kurang bisa nambah di sesi bebas pada sore harinya.

Nah kebetulan, OTOMOTIF mendapat urutannya dari varian yang paling basic dahulu yaitu yang Standard, kemudian bertingkat ke CyberCity sampai yang “Turbo” Ultimate, jadi benar-benar bisa merasakan perbedaannya.

Nah apa sih perbedaannya ketika keempatnya dites dalam waktu yang bersamaan? Yuk simak ulasannya.

Kali ini dibahas dahulu tentang posisi berkendara dan handling dari Aerox Alpha.

Baca Juga: Ini Dia Honda PCX 2025, Banyak Perubahannya! Siap Tantang NMAX Turbo

Semua varian Yamaha Aerox Alpha tersedia di sesi tes ini
Istimewa
Semua varian Yamaha Aerox Alpha tersedia di sesi tes ini
 

Sebagai latar belakang, Aerox Alpha ini selain dibekali desain dek baru, juga sasis yang sudah mengalami sedikit modifikasi dibanding model sebelumnya.

Yaitu ada penguatan di bagian rangka tengah dan penggantian suspensi depan, serta perubahan spesifikasi suspensi belakang.

Pada rangka tengah tepat yang berada di bagian atas tangki bensin atau center tunnel, menurut Ferry Nurul Fajar Technical & Education YIMM ukuran platnya dipertebal, tujuannya agar lebih rigid. “Sekarang bentuknya seperti huruf J,” terangnya.

Kemudian suspensi depan ukurannya diperbesar, pakai seperti yang sudah diandalkan Yamaha NMAX. “Ukuran asnya dari 26 mm menjadi 30 mm,” terang Ferry.

Selain secara tampilan jadi lebih kekar, menurutnya tujuan yang ingin didapat juga agar lebih rigid dan stabil.

Sedangkan suspensi belakang perubahannya adalah pada spring rate. Baik pada yang tipe tanpa tabung maupun yang bertabung sekarang punya spring rate yang sama, semua lebih keras dibanding Aerox lama.

Pada Aerox Alpha punya spring rate K1 13 Nm, K2 32,5 Nm. Sedang di Aerox lama yang tanpa tabung K1 12,3 Nm, K2 21,7 Nm. Yang di tipe tabung K1 12 Nm, K2 22,1 Nm.

Bagaimana efeknya? Oke yang langsung pertama bisa dirasakan sejak baru pertama duduk tentu saja posisi berkendaranya. Sekarang bisa langsung ala motor balap!

Tentu saja itu efek dari desain dek baru, yang mana bagian belakangnya dibuat menanjak.

Ketika berkendara, apalagi di sirkuit, kaki bisa lebih nangkring layaknya naik sebuah motor balap!

Tentunya hal ini menambah kesan sporty dari Aerox Alpha, yang mana tujuan pasarnya memang anak muda. Cocok!

Nah kalau posisi duduk secara keseluruhan, tentu khas masih Aerox yang terasa sporty.

Karena memang sebagai sebuah sport scooter, yang oleh Yamaha malah disebut Super Sport Scooter, karena inspirasi Aerox Alpha dari Yamaha YZF-R1M.

Sporty karena setangnya saat diraih terasa rendah, kemudian joknya sempit di depan dan melebar di belakang, seperti keluarga R-series. Apalagi tadi, ditunjang dek yang menanjak bagian belakangnya.

Oiya tinggi joknya 790 mm, memang angka yang cukup tinggi untuk sebuah skutik.

Makanya bagi yang tinggi badan hanya sekitar 165 cm, ketika kedua kaki turun masih agak jinjit. Tapi untuk yang tingginya sekitar 170 cm masih aman.

Lanjut bagaimana dengan handling? Kita awali dari yang versi Standard, satu-satunya yang masih pakai suspensi belakang tanpa tabung.

Jika dirasakan setelah beberapa lap, Aerox Alpha Standard memiliki handling yang cukup baik.

Tidak sulit untuk menjinakkan motor yang andalkan rangka tipe underbone ini, untuk meliak-liuk di sirkuit yang memiliki panjang 1.200 meter dengan 14 tikungan.

Untuk membelok dengan kecepatan cukup tinggi, bahkan dengan ban standar dari IRC, sangat bisa diandalkan.

Rider bisa berani pede rebah sampai standar tengah menggasak permukaan aspal, tanpa takut ada goyangan berlebihan.

Suspensi depan baru yang lebih besar, serta suspensi belakang dengan per lebih keras, tentunya sangat menunjang kestabilan.

Dan karena bobotnya paling ringan, hanya 124 kg, sensasi mengganti arah secara cepat seperti di 2 tikungan terakhir “Sentul kecil” terasa paling mudah.

Berikutnya pindah ke Aerox Alpa CyberCity yang pakai suspensi belakang bertabung.

Ternyata terasa ada perbedaan karakter redaman. Rebound sedikit lebih lambat, sehingga terasa lebih stabil dibanding yang Standard, khsusunya saat melewati tikungan yang kebetulan ada tambalan.

Selain itu untuk berpindah arah sedikit lebih berat, karena bobotnya memang lebih berat 3 kg (127 kg).

Karakter yang sama juga dirasakan pada Aerox Alpha “Turbo”, bedanya terasa sedikit lebih berat lagi, karena bobotnya mencapai 130 kg!

Nah beda cerita dengan yang versi “Turbo” Ultimate, yang mana versi ini adalah “Turbo” yang dikasih 3 aksesori tambahan, yaitu windscreen khusus berwarna orange, cover muffler berbentuk khusus, dan satu lagi ada Performance Damper.

Performance Damper ini yang memberikan dampak signifikan pada handling.

Sejak baru jalan keluar dari paddock menuju lintasan lurus, ketika digoyang ke kanan dan kiri sekalian untuk manasin ban langsung terasa kalau handling lebih stabil, karena karakter sasis jadi lebih kaku!

Hal itu tentu karena di bagian sasis tengah, antara dudukan pijakan kaki belakang kiri dan rangka tengah ditopang Performance Damper, yang fungsinya memang untuk meredam lendutan rangka. Makanya bisa lebih kaku!

Efek berantainya ketika menikung karakter motor jadi semakin “diam”, goyangan efek dari tambahan di permukaan lintasan juga bisa turut diredam.

Pokoknya jadi sangat cocok untuk track day! Bikin senyum-senyum sendiri dari balik helm, sambil bergumam, “Kok bisa jadi sestabil ini ya!”

Pertanyaan lanjutannya, kalau dipakai harian apakah efeknya jadi positif seperti di sirkuit, atau malah jadi terasa keras mengurangi kenyamanan? Harus dites!

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa