Baca Juga: Awas, Bisa Kena Denda Rp 24 Juta Jika Langgar Tilang Elektronik Karena Ini
- Tidak perlu turunkan kaki di kemacetan
Satu lagi keunggulan Omo X adalah teknologi self-balancing. Fitur ini membuat motor tetap tegak saat berhenti atau bergerak lambat, tanpa perlu topangan dari pengendara.
Inovasi ini sangat berguna di kondisi lalu lintas padat seperti Jakarta, karena mengurangi kelelahan saat stop and go.
- Bisa update sistem otomatis
Teknologi AI dan IoT juga memungkinkan pengguna untuk memantau kondisi motor lewat aplikasi di ponsel, mendapatkan pembaruan perangkat lunak otomatis, serta menikmati navigasi real-time melalui dasbor digital.
Seluruh kontrol dibuat minimalis dan futuristik, sejalan dengan desain motor yang terinspirasi dari kendaraan sci-fi.
- Diproduksi di Indonesia
Didirikan oleh Todd He, mantan co-founder dan wakil presiden perusahaan mobil listrik Xpeng, Omoway menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi global. Pabriknya berlokasi di Karawaci, Tangerang, di atas lahan seluas 7.000 meter persegi.
Sementara itu, pusat riset dan pengembangan (R&D) perusahaan berada di Guangzhou, Tiongkok.
Produksi massal Omo X direncanakan mulai akhir 2025, dengan tahap awal berupa uji coba 50 unit di Indonesia dan Tiongkok. Motor ini akan mulai dipasarkan secara luas pada 2026 dan ditargetkan untuk pasar Asia dan internasional.
Meski menawarkan sederet teknologi canggih seperti self-driving, self-parking, ADAS, AI, dan IoT, Omo X ditargetkan dijual di bawah Rp 70 juta.
Dengan kehadiran Omo X, sepeda motor bukan lagi sekadar alat transportasi, tetapi menjadi perangkat cerdas yang aman, nyaman, dan terhubung dengan pemiliknya.
| Editor | : | Yussy Maulia |
KOMENTAR