Jakarta - Meski menyomot platform sasis serupa dengan naked bike Honda CB150R, nyatanya butuh waktu cukup lama bagi Honda untuk mengembangkan New CBR150R yang dirilis Minggu (8/9).
Hal ini disampaikan Kikuo Yamazaki, Large Project Leader Honda R&D Co. Ltd Motorcycle Japan disela peluncuran New CBR150R di Kemayoran, Jakarta. "Pengembangan New CBR150R membutuhkan waktu hingga dua tahun untuk memikirkan apa-apa saja yang harus diubah dalam new model ini," ungkapnya.
Perubahan tersebut menurut Kikuo lebih disesuaikan dengan keinginan konsumen di Indonesia yang gemar dengan tampilan motor sporty. "Untuk itu kami mendesain CBR150R dengan mengambil unsur dari superbike CBR1000RR dan andalan di MotoGP, RC213V," jelas pria asli Jepang tersebut.
Salah satu bagian yang diubah paling signifikan adalah sasis deltabox yang digusur oleh model tralis."ini juga mengikuti keinginan konsumen Indonesia akan tunggangan yang lincah dan mampu meredam getaran lebih baik," paparnya.
Sebagai catatan, New CBR150R hadir dengan tampilan anyar yang sepintar mirip CBR250R dual keen eyes. Perubahan desain dari model sebelumnya terlihat signifikan dengan aplikasi fairing baru berheadlamp ganda dan sasis tralis.
Sementara fiturnya sudah dilengkapi rem cakram ganda, panel meter digital dengan informasi yang lengkap (speedometer, odometer, trip meter, fuel meter, jam dan suhu mesin), pijakan kaki berlapis aluminium, serta pengaman kunci bermagnet.
Mesinnya masih mengusung tipe 4-tak 150cc, DOHC, 4-valve, 6-speed, berpendingin cairan (liquid-cooled). Mesin ini diklaim menghasilkan tenaga 16,8 dk di 10.500 rpm dan torsi 13 Nm pada 7.500 rpm.
Harga jualnya, Rp 28,5 juta di edisi standar dan Rp 29,1 juta pada model Repsol Edition. Ini jauh berkurang ketimbang versi Thailand sebelumnya yang dilepas Rp 42 jutaan. (motor.otomotifnet.com)
Hal ini disampaikan Kikuo Yamazaki, Large Project Leader Honda R&D Co. Ltd Motorcycle Japan disela peluncuran New CBR150R di Kemayoran, Jakarta. "Pengembangan New CBR150R membutuhkan waktu hingga dua tahun untuk memikirkan apa-apa saja yang harus diubah dalam new model ini," ungkapnya.
Perubahan tersebut menurut Kikuo lebih disesuaikan dengan keinginan konsumen di Indonesia yang gemar dengan tampilan motor sporty. "Untuk itu kami mendesain CBR150R dengan mengambil unsur dari superbike CBR1000RR dan andalan di MotoGP, RC213V," jelas pria asli Jepang tersebut.
Salah satu bagian yang diubah paling signifikan adalah sasis deltabox yang digusur oleh model tralis."ini juga mengikuti keinginan konsumen Indonesia akan tunggangan yang lincah dan mampu meredam getaran lebih baik," paparnya.
Sebagai catatan, New CBR150R hadir dengan tampilan anyar yang sepintar mirip CBR250R dual keen eyes. Perubahan desain dari model sebelumnya terlihat signifikan dengan aplikasi fairing baru berheadlamp ganda dan sasis tralis.
Sementara fiturnya sudah dilengkapi rem cakram ganda, panel meter digital dengan informasi yang lengkap (speedometer, odometer, trip meter, fuel meter, jam dan suhu mesin), pijakan kaki berlapis aluminium, serta pengaman kunci bermagnet.
Mesinnya masih mengusung tipe 4-tak 150cc, DOHC, 4-valve, 6-speed, berpendingin cairan (liquid-cooled). Mesin ini diklaim menghasilkan tenaga 16,8 dk di 10.500 rpm dan torsi 13 Nm pada 7.500 rpm.
Harga jualnya, Rp 28,5 juta di edisi standar dan Rp 29,1 juta pada model Repsol Edition. Ini jauh berkurang ketimbang versi Thailand sebelumnya yang dilepas Rp 42 jutaan. (motor.otomotifnet.com)