Khusus untuk Ninja 250 milik Ario ini, butuh waktu lebih kurang 6 bulan untuk pendekatan
Jakarta - Dari kali pertama Ario Sadewo kasih bocoran mau bikin modifikasi yang tiada duanya, OTOMOTIF langsung penasaran seperti apa nanti yang dibilang tiada duanya itu. Dan bila dihitung-hitung, proses menunggu itu sudah lebih dari 1 tahun lamanya.
Ketika hasil modifikasi berbahan Kawasaki Ninja 250 keluaran 2010 itu sudah jadi, memang terlihat enggak ada duanya. "Setiap melakukan modifikasi, satu model untuk satu klien. Kalaupun hasil akhirnya ada juga yang berminat, dipastikan akan menolaknya," kata Ram-Ram Januar, builder dari workshop White Collar Bike (WCB) di Jl. Sukarno-Hatta, Bandung.
Angka 1 terlihat berdimensi, padahal rata
Oleh karena satu klien untuk satu hasil modifikasi, maka ada proses yang harus dilalui oleh Ario sebagai pemilik motor. Proses awal tersebut bahkan tidak membicarakan soal konsep modifikasi yang diinginkan. Ram-Ram lebih menitikberatkan pada proses mengenal lebih dekat dengan klien yang hendak bikin motor di workshop miliknya.
Khusus untuk Ninja 250 ini butuh waktu lebih kurang 6 bulan. Proses tersebut terkesan lama, maklum baik modifikator dan si pemilik motor memang benar-benar baru kenal. "Kalau sudah kenal sebelumnya atau penah modifikasi ke workshop WCB, enggak butuh waktu yang begitu lama," papar Ram-Ram.
Tangki dibuat dari bahan aluminium
Kurun waktu 6 bulan tersebut, pria yang andal dalam urusan desain produk ini mengenal lebih dalam si pemilik motor. Dari mulai hobi, kebiasaan, pekerjaan dan semua itu berujung pada usulan penentuan konsep modifikasi.
Sosok Ario itu, penggemar olah raga otomotif yang dekat dengan tanah. Main off-road dari yang roda 4 sampai dengan roda 2 dan dengan mengibarkan bendera Extrim1st, Ario juga melakoni bisnis apparel dari brand-brand internasional.
Monosok asli diganti dengan Ohlins 4. Butuh skill tingkat tinggi, agar terlihat 3D
Dari situ, Ram-Ram kemudian memberikan usulan modifikasi yang merujuk pada model urban tracker. Dengan ubahan seperti ini, diharapkan motor enak diajak ngaspal dan enggak canggung turun ke trek tanah.
Konsep ubahan sudah ketemu, langkah selanjutnya motor dikirim ke Bandung. Nah lo, selama melakukan pendekatan secara personal ternyata motor bahan yang hendak dimodifikasi belum ada di tangan Ram-Ram.
Fungsi spion diganti dengan kamera dibelakang
Berbeda dengan kebanyakan rumah modifikasi, klien WCB enggak boleh sembarangan nengokin motornya. Artinya ada jadwal yang harus dipatuhi untuk urusan yang satu ini. Itu diberlakukan agar, tidak mengganggu konsentrasi sang modifikator.
Selain itu juga, menghindarkan dari urusan kurang ini dan kurang itu. "Tapi kita tetap bisa melihat progres dari apa yang dikerjakan Ram-Ram. Tentunya itu melalui social media," tutur pemegang brand FOX, Alpinestar, Oneal dll.
Pelek Excel supermotor, disentuh Ram-Ram jadi double disk
Jadi klien WCB bisa mengikuti proses modifikasi dari sejak berbentuk gambar 3D di komputer, eksekusi dan sampai jadi. Setelah jadi, klien juga enggak bisa langsung bawa pulang tunggangannya.
Bukan urusan biaya, namun Ram-Ram harus memastikan dulu bahwa motor ubahan WCB layak dan nyaman saat diajak berkendara. Bahkan untuk Ninja 250 milik Ario yang sudah jadi urban tracker, sempat diajak sedikit main tanah untuk memastikan kehandalannya. - (otomotifnet.com)
Upside down Suzuki GSXR750, dianodized hitam
Kaliper Tokico diubah lebih personal
Sayap dengn bendera merah putih, ciri khas WCB
Stop lamp dari akrilik yang ditata sedemikian rupa
Logo WCB ada di tutup tangki
Ario (kiri) dan Ram-Ram (kanan). Sebelum modif,pendekatan dulu 6 bulan
Data Modifikasi
Ban : Pirelli
Pelek : Excel
Kaliper Depan : Tokico
Kaliper Belakang : Brembo
Monosok : Ohlins
Upside down : Suzuki GSXR750
Tangki : Modifikasi Aluminium
Buritan : Modifikasi Aluminium
Plate Number : Modifikasi Aluminium
Knalpot : Modifikasi by WCB
Stoplamp : Akrilik
Handle Rem : Adelin
Kopling Hidrolis : Adelin