Dok. OTOMOTIFNET
Modif Honda Vario Ketum HV125
“Tarikan enak dalam maupun luar kota dengan sedikit upgrade performa dan aplikasi boks biar riding enak."
Jakarta - Suka berpergian jauh alias turing dengan Honda Vario 125FI? Meski bukan jenis motor khusus untuk turing, namun skutik juga kerap digunakan, terlebih bersama teman-teman klub atau komunitas.
Dok. OTOMOTIFNET
Modif Honda Vario Ketum HV125
Perjalanan di malam hari tetap terang dengan lampu proyektor
CUKUP BORE-UP
Yang pertama dilakukannya supaya motornya masih enak dipakai turing juga harian adalah upgrade performa mesin. “Untuk performa Vario 125 cukup bore-up dengan diameter seher 58,5 mm. Karena ukuran itu masih cukup aman buat turing jauh maupun dipakai dalam kota. Malahan, ukuran piston itu gak terlalu banyak mengaplikasika part racing lain,” buka Eko.
Dok. OTOMOTIFNET
Modif Honda Vario Ketum HV125
Saluran gas buang, cukup membuang sekat belakang di silincer knalpot. suara tetap adem, bro!
“Kalo ukuran durasi noken as gak hafal, pokoknya bikin untuk harian dan turing. Koil masih standar pabrik, tapi ditambahkan peranti aftermarket, koil booster,” papar Pangsit, panggilan akrabnya.
Agar selama perjalanan aman dari Polisi akibat suara yang ngebas alias knalpot racing, pria yang bermukim di Depok, Jabar ini lebih menyukai pakai saluran gas buang standar. Dengan itu, peranti tersebut hanya membuang sekat di belakang silencer knalpot. Sehingga suara tetap adem, tarikan gahar.
Dok. OTOMOTIFNET
Modif Honda Vario Ketum HV125
Yang sering turing, jangan membawa barang berlebihan, karena bisa membuat riding jadi enggak nyaman. Solusinya bisa memasang komponen penyimpanan, yaitu boks.
Dok. OTOMOTIFNET
Modif Honda Vario Ketum HV125
“Gue pake Givi E45, kapasitasnya 45 liter, terdapat stoplamp dan bisa menaruh berbagai macam barang bawaan. Dari baju, sepatu, jas hujan, dan toolkit. Karena masih pakai harian, gue gak pasang sidebox,” ujar pria yang kerap melakukan turing jauh ini.
Melakukan perjalanan jauh di malam hari, butuh penerangan yang terang. Bisa menggantikan headlamp standar dengan lampu projector. Namun, besar daya komponen tersebut juga jangan terlalu besar, cukup pakai ballast 55 Watt. “Itu lebih dari cukup dan enggak membahayakan pengendara lain,” tutup Pangsit yang menghabiskan dana sekitar Rp 8 jutaan.
Okay, bro! (motor.otomotifnet.com)