Honda Tiger, Keluar Pakem Pakai Tubular!

billy - Rabu, 17 Juli 2013 | 10:20 WIB

(billy - )


Dalam prinsip Hanu Ari Wijaya, enggan meniru apa yang sudah diterapkan orang lain dalam hal apapun. Tidak terkecuali, untuk mengubah tampilan Honda Mega Pro lansiran 2006 miliknya ini. Bisa dilihat jika Hanu sedikit keluar dari pakem aliran Minor Fighter (MF) yang sudah ada. Yaitu, membuatkan rangka tubular.

“Urusan modifikasi saya serahkan pada KM7 yang lebih mengerti aliran tersebut. Makanya saya hanya menyampaikan keinginan supaya ubahannya nggak sama seperti teman-teman MF lainnya,” bilang Hanu.

Pemotongan sub frame, sudah menjadi santapan sehari-hari Surya untuk merubah tampilan ala MF. Maka dari itu, rangka belakang dipotong dan ditambah pipa baja sebesar 1/2 inci dengan panjang 45 cm.

“Sub frame hanya disisakan sekitar 28 cm. Lalu, saya tambahkan rangka tambahan sekaligus sasis bergaya tubular yang letaknya di luar jok. Untuk konsepnya, digabungkan dengan konsep street fighter,” ucap Surya Mahardika, juragan KM7 di Jl. Keputih Timur No. 8, Surabaya, Jawa Timur.

Menyambung sub frame, pipa baja ini juga diterapkan pada bagian bawah tangki. Tujuannya, untuk mengisi kekosongan di bagian kanan-kiri. “Tebal pipa sama seperti sub frame supaya alurnya terlihat sama,” tambah Kebo yang panggilan akrab Surya.

Menemani rangka tubular, modifkkator ini mengganti tangki Tiger supaya terlihat makin seksi, sepadan dengan rangka dan ubahannya. Untuk itu, dibuatkan tangki baru dengan bahan dasar pelat galvanis.

“Modelnya meniru motor Migeli. Tetapi model ini dikolaborasikan dengan air scoop milik Yamaha Byson,” bebernya seraya menunjukkan lekukan aerodinamis tangki berkelir hitam itu.

Bagian kaki-kaki juga tidak ketinggalan dari sentuhan Surya. Tak ingin percuma dengan ubahan bodi dan sasis, maka kaki-kaki ala moge pun diterapkan. Untuk ubahan kali ini, Hanu enggak mau kalau mengaplikasi dari eks limbah moge.

“Swing arm saya buatkan sendiri meniru Honda CBR 1100. Untuk panjang, saya sesuaikan dengan aslinya. Hanya saja, lebarnya saya ubah menjadi 32 cm. Jadi, ban lebar 190/55-17 bisa masuk,” ucap modifikator asal Tulungagung, Jawa Tengah itu.

Membuatkan swing arm, bukan berarti masalah sudah beres. Justru masalah timbul ketika pemasangan monosok.

“Monosok MX tidak bisa asal pasang, musti mengalami trial ‘n’ error sebanyak 2 kali. Sehingga redaman sok tetap empuk dan nyaman,” lega Surya. (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan: Duro 120/70-17
Ban belakang : Pirelli Diablo 190/55-17
Sok belakang : Jupiter MX
Knalpot : Akrapovic
KM7 Modified : 0856-4906-9001