Honda CBR 150R, Pertama di Grasstrack!

billy - Kamis, 14 Maret 2013 | 16:14 WIB

(billy - )


Ada penampakan yang tidak biasa ketika kejurnas Grasstrack seri ke-1 di gelar di sirkuit MPS Pandeglang, Banten, minggu lalu. Ketika itu juga, mucul sosok pacuan yang mengaplikasi sasis deltabox besar untuk turun di kelas OMR Honda.

Selidik punya selidik, sepertinya itu bukan pacuan Special Engine (SE). Melainkan, Honda CBR 150R yang dimodif untuk balap garuk tanah alias grasstrack. Dibejek Fajar Bejo, pacuan ini cukup kompetitif. Meskipun akhirnya, hanya mampu finish ke-4 akibat rem belakang yang blong!

Sejatinya, tanpa trouble yang dialami, CBR 150R milik tim Sabdodadi Arventona MX asal Bantul, Jogja ini bisa bertarung di barisan depan. Motor terlihat nyaman dibesut ketika melewati handicap. Begitu juga kala keluar dari tikungan. Power mesin dan sasis terasa kompak buat melaju.

Jadi penasaran dengan riset yang dilakukan. Apalagi, CBR 150R buat grasstrack, tergolong baru. Siapa tahu, ada tim lain yang tertarik ingin membuatnya. “Sebenarnya, riset belum murni sempurna. Ini, sembari berjalan untuk melakukan penyempurnaan,” ujar Surjoko atau lebih akrab disapa Mbolok. Pria berkumis ini, pemilik tim sekaligus pemilik Bengkel Bubut Sabdodadi.

CBR 150R yang standarnya sudah mengaplikasi sasis deltabox, tak serta-merta langsung bisa dipakai buat grasstrack. Sasis yang biasa diaplikasi di motor balap aspal ini, kembali dirombak. “Intinya, dibuat lebih ramping agar lebih lincah. Jadi, pembalap juga mudah membawa motor ini,” buka Mbolok yang juga spesialis pasang klep besar.

Sasis dekat komstir dipotong sekitar 3 cm dan ditekuk lebih ke dalam. Setelah itu, sisi bagian tengah deltabox juga dimasukkan sekitar 5 cm. “Tujuannya, agar lutut pembalap lebih leluasa buat mengempit motor kala terbang di jumpingan,” timpal Anton Septalextron, Manajer tim sekaligus pembuat sasis.
Usai sisi tengah, kini giliran sisi paling belakang dari deltabox yang ikut dibuat masuk. Untuk melakukan ini, Anton kudu memapas as tengah deltabox yang menyambung ke sisi kanan-kiri. As tengah ini, cukup dipapas sekitar 5 cm.

Demi menyempurnakan sasis, sub frame standar dibuang. Gantinya, Anton membuat ulang dari pipa besi diameter 3/4 inci. Sasis dibuat model knock down. “Sasis ini dibuat dengan menyesuaikan bodi dan filter udara milik Yamaha YZ85,” timpal Mbolok yang bengkelnya jadi langganan tim-tim road race di Tanah Air.

Oh ya! Ada enaknya juga pakai sasis CBR 150! Ketika memasang swing arm KTM 85, tidak perlu bikin dudukan lagi di sasis. Tapi, tinggal pasang.

“Paling, hanya menyesuaikan atau membuat dudukan untuk sok belakang bagian atas saja. Dudukan ini, terpasang di sub frame. Setelah itu, cukup sesuaikan sudut kemiringan sok,” aku Anton.

Tidak ubahnya lengan ayun, sok depan milik Yamaha YZ 85 juga menggantikan sok standar CBR 150. Hanya saja, Anton mesti membuat ulang komstir. Alasannya, karena komstir milik CBR terlalu tipis. “Takutnya ketika diajak terbang, komstir patah,” samber Mblok sembari bilang sudut rake dibikin 29 derajat.

Oh ya! Untuk engine, tetap pakai piston standar. Tetapi kruk as diganti pakai milik Honda Tiger. Tujuannya, agar power bawah lebih baik. Maka itu, kudu pakai paking blok alumunium tebal 2 cm. Gazzz...  (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan: Swallow 70/100-19
Ban belakang: Swallow 90/100-16
Knalpot: Nassert Beet
Sok depan: Yamaha YZ85
Magnet: Yamaha YZ125