First Ride Honda BeAT eSP dan BeAT POP eSP, Makin Halus dan Ergonomis

Dimas Pradopo - Sabtu, 13 Desember 2014 | 12:00 WIB

First Ride Honda BeAT eSP dan BeAT POP eSP, Makin Halus dan Ergonomis (Dimas Pradopo - )

Wawa
First Ride Honda BeAT eSP dan BeAT POP eSP, Makin Halus dan Ergonomis
Karawang - Bersamaan dengan peresmian pabrik barunya di Karawang, Jawa Barat PT Astra Honda Motor (AHM) merilis All New Honda BeAT eSP sekaligus melahirkan varian lain, All New Honda BeAT POP eSP dengan desain yang lebih elegan.

Tak terlalu mengejutkan memang melihat penampilan Honda BeAT eSP. Bentuknya hampir tak ada yang berbeda dengan model sebelumnya. Perubahan minor pada tampilan bisa dilihat pada cover setang yang lebih kecil, bentuk cover knalpot, cover kipas mesin, step floor atau pijakan kakinya dan panel speedometer berwarna merah yang lebih mencolok mata.

Sedang pada Honda BeAT POP eSP desainnya jauh lebih halus. Secara desain lebih banyak berubah ketimbang Honda BeAT eSP versi sporty. Paling mencolok perbedaan bisa dilihat pada lampu depan dan belakang.
Wawa
First Ride Honda BeAT eSP dan BeAT POP eSP, Makin Halus dan Ergonomis
OTOMOTIF menilai, skutik ini sangat cocok untuk wanita juga 'ABG' yang mencari motor pertama. Alasannya adalah soal ergonomi, joknya 735 mm lebih rendah 5 mm dari BeAT eSP sporty. Rider dengan tinggi badan 165 cm saja bisa merasakan pergelangan kaki sedikit menekuk. Nyaman nih!

"Tapi bukan hanya turun 5 mm, busa joknya juga berbeda. Lebih empuk sehingga seperti amblas ketika diduduki. Cocok untuk remaja yang belum terlalu tinggi atau wanita," rinci Alex Batubara dari Honda R&D South East Asia (HRS) Indonesia.

Lalu bagaimana dengan Honda BeAT eSP versi sporty? Impresi di atas joknya tetap sama, ketinggian jok 740mm dan posisi setangnya hampir tak berubah. Tapi busa joknya terasa sedikit lebih empuk, permintaan konsumen yang kerap mengeluhkan busa jok skutik Honda keras diakomodir pada model barunya ini.
Wawa
First Ride Honda BeAT eSP dan BeAT POP eSP, Makin Halus dan Ergonomis
Kaki-kakinya tetap menggunakan ukuran pelek dan ban yang sama. Tapaknya ke jalanan terasa baik dan tetap lincah khas Honda BeAT. Ketika menikung dengan radius putar lebar terasa stabil.

Performa CBS pada rem depan-belakangnya sangat cocok bagi pengendara pemula. Tekan rem belakang saja, otomatis rem depan ikut bekerja dengan porsi tak terlalu kuat mencegah roda belakang terkunci. Ingin lebih cepat berhenti tinggal colek rem depan untuk menambah kekuatan pengeremannya.
Wawa
First Ride Honda BeAT eSP dan BeAT POP eSP, Makin Halus dan Ergonomis
ACG Starter dan ISS Bikin Lebih Halus
Coba tengok ke area dekat selongsong gas, ada tombol idling stop system (ISS). Yup, model yang OTOMOTIF coba adalah varian tertinggi dengan Combi Brake System dan ISS.

Tekan tombol di posisi ISS aktif dan nyalakan starter. Berharap ada suara 'bletak' tapi ternyata yang muncul hanya getaran mesin dan tiba-tiba langsam! Kan sudah pakai ACG starter, motor starter yang menyatu dengan alternator. Karena tidak ada motor starter konvensional dan susunan gigi starter maka suara saat menyalakan motor jadi sangat sunyi.
Wawa
First Ride Honda BeAT eSP dan BeAT POP eSP, Makin Halus dan Ergonomis
Ketika selongsong gas diputar, terasa tetap responsif. Bahkan sedikit lebih responsif dari versi sebelumnya. Tentunya berkat improvment pada ruang bakar, bagian dari aplikasi teknologi eSP engine. Honda memperbaharui desain inlet dan squish di kepala silinder untuk menciptakan pembakaran yang sempurna.

Efeknya, saat gas diputar tenaga terasa merata. Tidak terlalu menyentak di putaran bawah tapi terus ngisi sampai atas. Karakter performa ini layaknya Honda PCX 150 atau Vario Techno 125, hanya beda tenaga saja karena yang ini lebih kecil.

Klaimnya, akselerasi dan top speed-nya meningkat. Dari diam hingga jarak 200 meter hanya 12,6 detik, BeAT sebelumnya 13,15 detik. Kecepatan maksimumnya meningkat dari 89 km/jam jadi 94 km/jam. Pada sesi test ride, akan kita buktikan lewat pengetesan ala OTOMOTIF!
Wawa
First Ride Honda BeAT eSP dan BeAT POP eSP, Makin Halus dan Ergonomis
Berjalan beberapa saat lalu berhenti. Ya, benar-benar mirip Honda PCX 150 atau Vario Techno 125, ketika langsam di detik ketiga mesin secara otomatis mati. Lampu hijau di panel speedometer berkedip menandakan mesin dalam kondisi stand by. Menghidupkannya tinggal putar selongsong gas, mesin hidup lagi!

Dengan fitur ISS ini, Honda mengklaim konsumsi BBM nya bisa lebih hemat hingga 63 km/liter. "Lebih baik 7 % dari pada Honda BeAT sebelumnya tanpa eSP dan ISS," jelas Hikaru Tsukamoto, President Honda R&D South East Asia Co. (otomotifnet.com)

Spesifikasi

Mesin: 4 langkah, SOHC berpendingin udara, eSP
Diameter x langkah: 50 x 55,1mm
Volume silinder: 108,2cc
Perbandingan kompresi: 9,5:1
Daya maksimum: 6,38 kw (8,69dk) / 7.500 rpm
Torsi maksimum: 9,01 N.m / 6.500 rpm
Kopling: Otomatis, sentrifugal, tipe kering
Transmisi: Otomatis, V-Matic
Starter: ACG starter, pedal dan elektrik
Busi: NGK MR9C-9N / Denso U27EPR-N9
Sistem bahan bakar: Injeksi PGM-Fi
Sistem pengapian: Full Transisterized, Baterai

Tipe rangka: Tulang punggung
Tipe suspensi depan: Teleskopik
Tipe suspensi belakang: Lengan ayun dengan peredam kejut tunggal
Ukuran ban depan: 80/90-14 M/C 40P
Ukuran ban belakang: 90/90-14 M/C 46P
Rem depan: Cakram hidrolik dengan piston tunggal
Rem belakang: Teromol
Sistem pengereman: Standar (tipe CW)
Sistem pengereman: Combi brake system (tipe CBS dan CBS-ISS)

Dimensi PxLxT: 1.873x678x1.074mm (BeAT)
Dimensi PxLxT: 1.867x678x1.074mm (BeAT POP)
Wheelbase: 1.256mm
Ground Clearance: 140mm
Tinggi Jok: 740mm (BeAT) dan 735 (BeAT POP)
Berat Kosong: 94 kg (CW) dan 95 kg (CBS dan CBS-ISS)
Volume Tangki: 3,7 liter
Kapasitas minyak pelumas: 0,7 liter pada penggantian periodik
Kelistrikan: Baterai 12V-3Ah (tipe CW dan CBS)
Kelistrikan: Baterai 12V-5Ah (tipe CBS-ISS)