Agar tak ragu, kami membawa All New Honda CBR250R ke atas dynamometer Dynojet 250i milik Sportisi Motorsport di Rawamangun, Jaktim. Di atas dyno ini pula kami pernah melakukan tes pada Honda CBR250R versi sebelumnya. Dengan alat dan kalibrasi yang sama diharapkan akurasinya masih cukup baik.
Tenaga standar Honda CBR250R versi pertama, on wheel adalah 22,09 dk/8.600 rpm dan torsi 19,93 Nm/6.700 rpm. Jangan heran lebih kecil dari klaim pabrik, karena versi pabrik biasanya on crankshaft.
Sementara All New CBR250R mempunyai tenaga maksimal 23,33 dk/10.050 rpm, terbukti lebih besar dan tercapai di rpm lebih tinggi. Dari grafiknya terlihat versi baru tenaga lebih besar sejak 7.700 rpm hingga limiter di 10.500 rpm, di bawah 7.700 rpm kalah tipis. Sedang torsi maksimal 19,80 Nm/7.500 rpm, sedikit lebih kecil dan dicapai di rpm lebih tinggi.
Ternyata memang benar-benar naik sekitar 1,3 dk dari versi sebelumnya! Tentunya hal ini terjadi karena serangkaian ubahan pada komponen mesin All New Honda CBR250R. Perubahan paling mencolok adalah pada upaya Honda mengurangi gesekan mesin motor ini.
Ulasan komponen-komponen anyar di All New Honda CBR250R yang membuat mesinnya makin powerfull pernah kami ulas pada artikel sebelumnya.
Motor ini kembali hadir di Indonesia dengan desain yang lebih sporty warisan dari Honda CBR1000R, sedang untuk harganya dilepas mulai Rp 46,8 juta on the road Jakarta untuk pilihan warna standar tanpa anti lock brake system (ABS). (motor.otomotifnet.com)