Jakarta - Di pasaran sudah banyak merek-merek HID yang dijual. Melihat bentuknya memang sama. Tapi, cahaya yang dihasilkan dari bohlam Xenon itu belum tentu sama. Begitu juga warna dan daya yang ditawarkan sangat beragam. Pasti bingung, buat memilih HID berkualitas baik?
Tenang, bro! Tim OTOMOTIF ingin berbagi info dari beberapa merek HID yang ada di pasaran. Sedangkan perantinya yang ada di pasaran alias sering dibeli. Ketemunya 3 merek ukuran 4.300 K dan 35 Watt, antara lain; Luminos 9nine, Doop HID dan Radium.
Pengetesan lampu HID bertujuan untuk mengetahui seberapa besar dari efisiensi daya pemakaian, daya terang dan suhu dari reflektor di besutan.
Mengetahui produk mana yang paling terang dengan perhitungan dan menghasilkan nilai faktor X atau efisiensi. Semakin tinggi nilai faktor X tersebut, semakin terang pula sinar yang dikeluarkan dari part tersebut.
Sebagai alat pengujinya menggunakan Lumen Meter (LM), merek Tenmars TM-202. Alat itu buat mengukur tingkat keterangan lampu yang dihasilkan sinar HID itu. Lalu, infrared thermometer (IT) guna mengetahui suhu panas di reflektor atau mika lampu. Dan sebagai daya atau pengukur efisiensi pemakaian HID itu dengan alat power supply (PS).
Cara pengetesannya dengan berjarak 1 meter dari mika ke LM dan dinyalakan sampai mendapatkan nilai tertinggi di LM. Mengetahui konsumsi listrik melalui angka di layar PS. Hawa panas atau suhu yang dikeluarkan HID itu dengan IT ditembak langsung ke mika lampu.
“Nilai dari komponen penerangan atau total pemakaian HID melalui perhitungan ini, arus/Amp (I) * Volt (tegangan) = Watt (P). Lalu, angka yang keluar dari LM (Lumens): hasil P (Watt) = nilai faktor X (Lumens/Watt). Oh iya, tegangannya memakai 13,4 volt,” jelas Ir. Hendra K.I, R&D CV. Sumber Urip (SU), sekaligus supplier HID Radium.
Nih hasilnya, bro!
DOOP
Peranti yang berasal dari Cina ini dipatok Rp 350 ribu. Saat pengetesan berlangsung, terlihat angka di LM atau alat pengukur sinar adalah 647 Lumens. Lalu, pemakaian di PS, 3,09 Amp.
Setelah dihitung nilai pemakaian dari part ini 3,09 * 13,4 = 41,4056 watt. Dari pembagian Lumens/Watt menghasilkan angka 15,6257 Lumens/Watt. Sedangkan suhu di mika lampu mencapai 60 derajat Celcius. Maka, nilai factor X label HID ini menghasilkan sinar tiap 1 watt-nya, yaitu 15 Lumens.
RADIUM
Produk yang satu ini belum lama muncul di pasaran, peranti tersebut bisa high-low dihargai Rp 400 ribu. Dari hasil pengujiannya, HID ini mengeluarkan sinar 852 Lumens. Sedang arus atau daya pemakaiannya keluar angka di PS, 3,34 Amp.
Luminos 9nine
Merek komponen seharga Rp 425 ribu ini cukup terkenal dan banyak yang menggunakannya. Dari hasil pengetesannya, angka di LM, 893 Lumens dengan total pemakaian yang dihasilkan oleh HID tersebut, 3,64 Amp.
Dari 1 watt part ini menghasilkan nilai factor X adalah 18 Lumens. Hasil tersebut didapat melalui angka, 3,64 Amp * 13,4 Watt = 48,776 Watt. Lalu, 893 Lumens dibagi 48,776 Watt adalah 18,3081 Lumens/Watt.
KESIMPULAN
Dari semua hasil yang didapat itu, dilihat dari nilai faktor X. Karena nilai itu berkaitan langsung tingkat efisiensi lampu tersebut. Semakin tinggi nilainya, kian terang pula sinar yang dikeluarkan oleh lampu HID tersebut dan hemat listrik. Monggo dipilih, bro!
Melalui perhitungan di atas, 3,34 Amp * 13,4 Volt = 44,756 Watt. Hasil tersebut dihitung kembali, 852 Lumens : 44,756 Amp = 19,0365 Lumens/Watt. Jadi, setiap 1 watt HID Radium nilai factor X itu 19 Lumens. Lalu, hawa panas di reflektornya sebesar 58 derajat Celcius. (motor.otomotifnet.com)
Tenang, bro! Tim OTOMOTIF ingin berbagi info dari beberapa merek HID yang ada di pasaran. Sedangkan perantinya yang ada di pasaran alias sering dibeli. Ketemunya 3 merek ukuran 4.300 K dan 35 Watt, antara lain; Luminos 9nine, Doop HID dan Radium.
Pengetesan lampu HID bertujuan untuk mengetahui seberapa besar dari efisiensi daya pemakaian, daya terang dan suhu dari reflektor di besutan.
Mengetahui produk mana yang paling terang dengan perhitungan dan menghasilkan nilai faktor X atau efisiensi. Semakin tinggi nilai faktor X tersebut, semakin terang pula sinar yang dikeluarkan dari part tersebut.
Sebagai alat pengujinya menggunakan Lumen Meter (LM), merek Tenmars TM-202. Alat itu buat mengukur tingkat keterangan lampu yang dihasilkan sinar HID itu. Lalu, infrared thermometer (IT) guna mengetahui suhu panas di reflektor atau mika lampu. Dan sebagai daya atau pengukur efisiensi pemakaian HID itu dengan alat power supply (PS).
Cara pengetesannya dengan berjarak 1 meter dari mika ke LM dan dinyalakan sampai mendapatkan nilai tertinggi di LM. Mengetahui konsumsi listrik melalui angka di layar PS. Hawa panas atau suhu yang dikeluarkan HID itu dengan IT ditembak langsung ke mika lampu.
“Nilai dari komponen penerangan atau total pemakaian HID melalui perhitungan ini, arus/Amp (I) * Volt (tegangan) = Watt (P). Lalu, angka yang keluar dari LM (Lumens): hasil P (Watt) = nilai faktor X (Lumens/Watt). Oh iya, tegangannya memakai 13,4 volt,” jelas Ir. Hendra K.I, R&D CV. Sumber Urip (SU), sekaligus supplier HID Radium.
Nih hasilnya, bro!
Peranti yang berasal dari Cina ini dipatok Rp 350 ribu. Saat pengetesan berlangsung, terlihat angka di LM atau alat pengukur sinar adalah 647 Lumens. Lalu, pemakaian di PS, 3,09 Amp.
Setelah dihitung nilai pemakaian dari part ini 3,09 * 13,4 = 41,4056 watt. Dari pembagian Lumens/Watt menghasilkan angka 15,6257 Lumens/Watt. Sedangkan suhu di mika lampu mencapai 60 derajat Celcius. Maka, nilai factor X label HID ini menghasilkan sinar tiap 1 watt-nya, yaitu 15 Lumens.
Produk yang satu ini belum lama muncul di pasaran, peranti tersebut bisa high-low dihargai Rp 400 ribu. Dari hasil pengujiannya, HID ini mengeluarkan sinar 852 Lumens. Sedang arus atau daya pemakaiannya keluar angka di PS, 3,34 Amp.
Merek komponen seharga Rp 425 ribu ini cukup terkenal dan banyak yang menggunakannya. Dari hasil pengetesannya, angka di LM, 893 Lumens dengan total pemakaian yang dihasilkan oleh HID tersebut, 3,64 Amp.
Dari 1 watt part ini menghasilkan nilai factor X adalah 18 Lumens. Hasil tersebut didapat melalui angka, 3,64 Amp * 13,4 Watt = 48,776 Watt. Lalu, 893 Lumens dibagi 48,776 Watt adalah 18,3081 Lumens/Watt.
KESIMPULAN
Dari semua hasil yang didapat itu, dilihat dari nilai faktor X. Karena nilai itu berkaitan langsung tingkat efisiensi lampu tersebut. Semakin tinggi nilainya, kian terang pula sinar yang dikeluarkan oleh lampu HID tersebut dan hemat listrik. Monggo dipilih, bro!
Melalui perhitungan di atas, 3,34 Amp * 13,4 Volt = 44,756 Watt. Hasil tersebut dihitung kembali, 852 Lumens : 44,756 Amp = 19,0365 Lumens/Watt. Jadi, setiap 1 watt HID Radium nilai factor X itu 19 Lumens. Lalu, hawa panas di reflektornya sebesar 58 derajat Celcius. (motor.otomotifnet.com)