Sensasi Si Bekti Honda Wave 110i A/T PGM-FI

Editor - Senin, 1 Maret 2010 | 11:31 WIB

(Editor - )


Otomotif ikut menjajal. Tarikannya smooth

OTOMOTIFNET - Praktis, ekonomis plus unik! Itu kesan pertama saat lihat Honda Wave 110i AT PGM-Fi yang dilaunching pekan lalu (17/2) di gedung Royal Jubilee, Ballroom, IMPACT Challenger Muang Thong-Thani, Thailand. Maklum, ini bebek rasa matik, Bro!  

Keruan, ini bikin penasaran. Gimana rasanya ya, naik bebek yang tinggal gas itu? Untung pihak AP Honda Co. Ltd, ATPM Honda di Thailand (kalo di sini PT Astra Honda Motor) mengizinkan OTOMOTIF menjajalnya. Hajaar....!

SMOOTH KHAS SKUTIK

Kalo dari sosok, emang gak ada bedanya, antara Honda Wave dengan Absolute Revo di sini. Bebek berkapasitas 110 cc dengan tampilan elegan. Hanya saja di sono Wave terlihat lebih modis dengan paduan permainan warna solid yang nyeleneh.

Selain itu, ‘si Ombak’ ini sudah dilengkapi sistem pasokan bahan bakar injeksi PGM-Fi kayak Supra X 125. Tapi ada dua tipe; bertransmisi matik dan tidak (Wave 110i AT dan Wave 110i). Model pertama, tentu lebih menggoda dan futuristik.

Itu tersirat dari tameng depan mirip muka burung hantu. Sebab di baliknya terselip lampu senja berbentuk tajam dipadu eye shadow berwarna. Begitu juga sayap dan bodi kiri-kanan dilengkapi sirip penguat kesan aerodinamis.

Gak puas cuma ngamatin, OTOMOTIF langsung ngetes. Safety gear langsung dipakai, On-kan kunci kontak, pencet starter dan bruumm.. suara khas mesin Honda yang halus mengalun merdu. Grip gas pun dibuka lebih lebar, hmm... khas skutik terasa.

Maksudnya, akselerasi awal tak begitu mengentak. Bekti alias bebek ber-CVT ini baru bergerak begitu jarum di spidometer merambat ke angka 20. Smooth.. sekali! Hal sama saat gas dibuka kian lebar, rambatan tenaganya pelan tapi pasti.

Buat menggapai top speed di trek (agak bumpy) di samping gedung Royal Jubilee itu emang tak secepat kalo kita pakai bebek biasa. Angka yang tercatat di spidometer gak lebih dari 100 km/jam (sekitar 95-98 km/jam).

Tapi patut diacungi jempol, bodi bekti ini ringan dan lincah. Itu terasa saat di trek lurus dan harus menikung di antara jejeran kun. Tak ada kendala berarti atau bodi bergeser liar saat kudu bermanuver ekstrem dan tiba-tiba.

Tampaknya, bekti itu emang lebih memanjakan rider dengan kenyamanannya. Terbukti riding position yang memang bebek umumnya, besutan ini juga disenjatai fitur kenyaman seperti bagasi lapang (muat 6 liter), indikator berbentuk futuristik (meski masih pakai jarum), kunci starter bermagnet (key shutter), side stand switch dilengkapi pemutus arus (kayak di BeAT & Vario), knob pengunci rem dan lainnya.

Namun berkendara pakai bekti ini, emang perlu sedikit adaptasi. Misal habit menurunkan gigi lewat tuas persneling saat akan masuk tikungan pada bebek biasa sudah tak bisa dilakukan lagi (kan matik). Lalu kebiasaan mengengkol sekarang pindah ke kiri, di kanan tak ada tuas hanya footstep. Rem belakang di pedal kanan dan rem depan di hendel kanan.

Sensasinya memang beda!


Sistem CV-Matic, layaknya skutik tapi dibuat kompak

Launching heboh hadirkan 2 brand ambassador : Worawech Danuwong dan Namcha

Panel indikator elegan tapi gaul

INOVASI GENRE BARU

Langkah A.P Honda Co.Ltd meluncurkan Wave 110i AT PGM-Fi bisa jadi ogah kalah dari pesaing (Yamaha) yang memang sudah punya besutan serupa (Lexam). Makanya membuktikan itu, acara di gedung Royal Jubilee pun dilakukan cukup heboh. Selain launching dihadiri puluhan  media, juga ratusan udangan dari jaringan dealer di negeri Gajah Putih itu.

Maklum, kehadiran bekti ini disebut sebuah langkah inovasi terkini pada motor ber-cc kecil sekaligus sodoran genre baru. “Ide yang mendasari dibuatnya bekti ini, sesuai tuntutan konsumen yang mau motor keluarga yang nyaman, kuat, bandel khas Honda serta stylish,” urai Zenjiro Sakurai, presiden AP Honda.

Masih kata Sakurai, bekti ini hasil pengembangan dari Wave 110i yang sudah dirilis tahun lalu. “Hanya saja kali ini dilengkapi transmisi paduan belt dan rantai. Sebenarnya sih, sistem otomatis (semi otomatis layaknya bebek) di motor sudah dikembangkan Honda sejak 1950.”

Nah, bekti Wave ini sekarang berbasis mesin CV-Matic alias cub variable transmision (V-belt) karena dipakai di bebek. “Kalo di skutik, tipenya V-matic (kayak Click),” lanjut pria ramah yang diwawancarai setelah seremoni launching ini. 

Soal CV-Matik ini, sudah didesain seefisien mungkin. “Terutama bentuknya. Sehingga saat diterapkan di tengah mesin bebek yang sempit, tanpa mengubah dimensi mesin aslinya jadi besar. Semua itu tentu bisa diakomodasi Wave 110i.”

Alhasil, Wave yang sudah terkenal sebagai motor keluarga yang stylish, nyaman, tangguh dan ekonomis tetap ada. “Hasil tes kami, konsumsi BBM bekti ini bisa 53 km untuk 1 liter bensin, lo. Irit kan?” bangganya.

Makanya wajar kalo ia pun optimis bekti ini bakal booming. “Sebab kami merancang itu kan sesuai kemauan konsumen dan hal itu pula yg mendasari kami merilis produk-produk Honda di Thailand khususnya, juga di dunia umumnya!” Yakin Sakurai.

Tapi apa produk ini juga bakal dirilis di Indonesia? “Pastinya. Bekti ini untuk pasar global Asia, kok. Cuma mau diterapin di mana, itu kebijakan produsen Honda di negara masing-masing.”

Mungkinkah CV-Matic itu ditemplokin di Absolute Revo 110? “Tergantung ATPM Honda Indonesia. Kalo mikir kepraktisan, ya bisa jadi di motor itu, kan kami udah terapin di Wave. Jadi gak perlu repot merombak, hehehe,” canda pria yang fasih berbahasa Inggris ini sembari bilang penjualan motor Honda pada 2009 mencapai 1,014.000 unit yang terbagi jadi matik 44% dan kategori motor keluarga (bebek) 88,1%. Pasar motor di Thailand sendiri diprediksi bakal berkembang dari 46,5% (2009) jadi 54% (2010) dan Honda diharapkan bisa mengail 10%-nya.

Lantas kapan bekti mengaspal di Indonesia? Kali ini Judhy Goutama, senior manager marketing & promotion PT AHM yang menemani OTOMOTIF ke Thailand berujar singkat. “Tunggu aja, pasti meluncur, hehe.” Kalo boleh menebak, bisa jadi bekti ini hadir di bulan Maret atau April dengan nama Absolute Revo AT atau malah Blade AT. Tapi yang jelas belom injeksi, kan Pak?

Data Spesifikasi
Mesin 109,1 cc, 4-tak SOHC berpendingin udara, PGM-FI
Diameter x langkah 50,0 x 55,6
Rasio kompresi 9,0:1
Pengapian DC-CDI / Baterai
PxTxL 1.918 x 1,057 x 696 mm
Jarak sumbu roda 1.252
Jarak terendah ke tanah 140 mm
Kapasitas tangki 3,7 liter
Rangka Tulang punggung
Transmisi CV-Matic
Tipe suspensi depan Teleskopik
tipe suspensi belakang Lengan Ayun+ sokbreker ganda
Ukuran ban depan 70/90-17 38P
Ukuran ban belakang 80/90-17 50-P
Rem depan Cakram hidraulik + piston tunggal
Rem belakang Teromol
Warna Putih-abu-abu, merah-coklat, biru-silver
Harga 44,900 Bath / 13,4 juta (@ 1 Bath 300)


Penulis/Foto: Acp / Tutus Media Indonesia, Acip, Honda