OTOMOTIFNET - Kini makin marak bengkel yang menyediakan paket upgrade performa. Salah satu yang jamak; paket bore-up buat Yamaha Mio berkapasitas 150 cc.
Penasaran dengan isi paket dan bagaimana hasilnya, OTOMOTIF menantang beberapa bengkel tersebut. Kami pun dapat 3 kontestan yang garapannya berani diadu. Yaitu bengkel DMS Motorsport, R59 dan SEM Motor.
Regulasinya bore-up 150-155 cc spesifikasi harian dengan anggaran maksimal Rp 2 juta, perubahan komponen lainnya diserahkan pada bengkel tersebut. Parameter yang diuji tenaga dan torsi, juga konsumsi bahan bakar.
Pengukuran tenaga dan torsi menggunakan dynamometer merek Dyno Jet tipe 250i milik Sportisi Motorsport. Sedang pengukuran konsumsi bahan bakar pakai metode tangki terpisah.
Sebelum jalan, motor dinyalakan sampai mati agar bahan bakar di slang dan karburator habis, odometer dicatat. Lalu keran di botol dibuka dan motor dijalankan dengan kecepatan maksimal 60 km/jam sampai mati, odometer dicatat kembali. Jarak tempuh pun diketahui.
Oh ya, sebagai catatan, saat pengukuran semua kontestan sudah pakai ban ukuran 17”.
R59
Paket ala Ergus Oei ini meliputi bore-up kit yang berisi blok silinder, piston 58,5 mm plus ring, pen dan kancingnya. Volumenya jadi 155,54 cc, termasuk yang paling besar.
Menariknya, kit tanpa merek ini kepala pistonnya diberi lapisan penguat. ”Jadi lebih tahan panas dan kompresi tinggi,” terang bos bengkel di Jl. Dewi Sartika No.32D, Ciputat, Tangerang.
Sayang kondisi kepala silinder dibiarkan standar, namun noken as sebagai pengatur bukaan klep diganti yang berdurasi dan angkatan lebih tinggi, pakai merek Pico tipe P1.
Agar pembuangan sisa pembakaran tak tertahan, knalpot dicustom. Leher diganti berdiameter lebih besar, sedang silencernya dibobok. Penyesuaian lain ada di karburator standarnya, pilot jet dinaikkan dua step jadi 42.
Menyempurnakan pembakaran, CDI ganti buatan BRT tipe dualband. Sektor penyalur tenaga hanya ganti roller pakai yang 9 gram.
Hasilnya, tenaga maksimal tercatat 9,53 dk/7.400 rpm dan torsi 9,45 Nm/6.300 rpm. Nafas mesin tergolong paling pendek, karena pada 10.000 rpm sudah terkena limiter. Konsumsi Pertamax 1 liter mencapai 34 km.
Data Spesifikasi | |
Kit bore up 58,5 mm | 500 ribu |
Noken as Pico P1 | 250 ribu |
CDI BRT dual band | 450 ribu |
Pilot jet 42 | 35 ribu |
Roller Kawahara 9 gram | 65 ribu |
Bobok knalpot | 200 ribu |
Jasa | 150 ribu |
Total | 1,650 juta |
R59: 021-7430062 |
DMS MOTORSPORT
Paketnya menggunakan silinder kit buatan TDR, berisi blok silinder, piston 57 mm beserta ring dan pen. Volumenya menjadi 147,67 cc. ”Pemasangannya mudah, plug ‘n play,” ujar Hendra Damanik, pemilik DMSM.
Adu Korekan Mio Bore Up Rp 2 Jutaan
|
Mengimbangi membesarnya sedotan ruang bakar, noken as standar dicustom agar bahan bakar yang mengalir lebih banyak. Sedang saluran masuk dan buang pada kepala silinder diporting dan polish. Karburator, knalpot dan sistem pengapian tetap menggunakan bawaan motor.
Tenaga yang dihasilkan disalurkan ke roda belakang lewat drive pulley Kawahara, yang diisi roller Kitaco 9 gram. Untuk per CVT pakai yang 2.000 rpm. Lainnya tetap standar.
Hasilnya, setelah 5 kali run tenaga maksimal tercatat 9,02 dk/7.700 rpm, sedang torsi 8.90 Nm/6.900 rpm. Motor garapan bengkel di Jl. Asem Dua, Pangeran Antasari, Jaksel ini mencatatkan diri sebagai peraih putaran mesin tertinggi, mencapai 11.000 rpm. Konsumsi Pertamax 1 liter mencapai 40 km.
Data spesifikasi | |
Kit bore up TDR 57 mm | 800 ribu |
Drive pulley KAwahara | 375 ribu |
Roller gram 9 gram KTC | 70 ribu |
Per secondary 2000 rpm | 65 ribu |
Bubut noken as+porting polish | 250 ribu |
Jasa | 200 ribu+ |
Total | 1,760 juta |
DMS Motorsport: 021-95097988 / 021-90628691 |
SEM motor
Bengkel di Jl. Mesjid Bunder Pal Batu No.36, Menteng Dalam, Tebet, Jaksel ini punya racikan maknyus untuk Yamaha Mio. “Volumenya jadi 153 cc, karena pakai piston ukuran 58 mm,” ungkap mekanik SEM Motor, Muhamad Amin.
Kit bore-up pakai produk TDR. “Lebih ke sisi amannya aja, karena proyeksinya motor ini buat harian,” beber mekanik akrab dipanggil Amin ini.
Sedang kepala silinder saluran masuk dan buangnya mengalami porting dan polish, noken as pakai Kawahara yang dicustom. Knalpot agar pembuangan lancar dibobok. Bagian CVT yang disentuh bagian puli, dibubut untuk mengubah sudutnya. Namun sayang, kini jadi berapa derajat dirahasiakan.
Dari hasil pengukuran, tenaga menembus 9,21 dk/6.900 rpm, dan untuk torsi 9,76 Nm/ 6.700 rpm. Konsumsi Pertamax motor ini 1 liter bisa 30 km.
Data spesifikasi | |
Kit Bore up TDR | 500 ribu |
Bobok knalpot | 150 ribu |
Bubut rumah pulley+roller | 70 ribu |
Noken as Kawahara + Costum | 350 ribu |
Porting & polish | 150 ribu |
Jasa | 500 ribu |
Total | 1,720 juta |
SEM Motor: 085718174107 |
Kesimpulan
Dengan dana di bawah Rp 2 juta, semua paket berhasil menaikkan tenaga dan torsi motor. Melihat dari grafik tenaga dan torsi hasil dynamometer, peak power muncul pada putaran mesin yang lebih rendah dari standarnya, efeknya tak perlu buka gas besar motor sudah melejit.
Sedang konsumsi bahan bakar sangat bervariatif, jika dibanding standarnya yang 1 liter berkisar 34 km, ada yang lebih boros, sama, bahkan lebih irit. Hal ini dikarenakan perbedaan settingan karburator. Ada yang menyeting basah, ada pula yang kering.
Adu Korekan Mio Bore Up Rp 2 Jutaan
|
Penulis/Foto: Iman, Teguh, Aant / Aant