Seputar Bulb Halogen dan HID, Cermati Watt-nya

billy - Jumat, 12 Juli 2013 | 09:11 WIB

(billy - )


Bagi bikers yang doyan turing, tentu harus punya jiwa tak gentar ketika melibas jalanan di malam hari. Pasalnya konsentrasi ketika riding malam akan lebih ekstra jika dibandingkan siang. Apalagi kondisi jalanan Tanah Air yang banyak ‘jebakan’ alias lubang dengan fasilitas lampu jalan yang juga kurang.

Nah, tentu keberadaan bohlam pada headlamp akan sangat membantu, ketika sampeyan riding malam hari. Saat ini, sudah banyak jenis bohlam halogen atau HID yang dapat menyulap malam hari yang gelap menjadi terang.

Tapi, sebelum memilih bohlam. Brother kudu tahu jenis kaki bohlamnya. “Seperti M5-1 yang bisa diaplikasi pada motor jenis bebek dan skubek. H4, untuk Honda CBR 250, Kawasaki Ninja 150RR, Yamaha V-ixion dan Bajaj Pulsar. Sedangkan H7, buat Kawasaki Ninja 250R,” bilang Liong To dari Autovision Automotive Lighting.

Selain itu, brother juga harus paham ukuran daya bohlamnya. Seperti bohlam buat dua reflektor yang terdapat di motor Kawasaki ninja 250 dan Honda Vario. Ternyata, motor yang mengaplikasi dua lampu itu tidak semuanya punya tipe lampu Hi-Low.

Misalnya, Ninja 250R yang punya tipe lampu single. Artinya, berbeda antara bohlam lampu jauh dan dekat. Tetapi, di Vario, bulb-nya aplikasi Hi/Low.

“Jika ingin mengganti, sebaiknya ukuran watt-nya sama. Misalnya di Vario yang ukurannya 25/25 watt, ya harus diganti dengan daya yang sama. Karena jika ukuran wattnya lebih besar, efeknya lampu malah jadi redup,” bilang pria yang ‘ngantor’ di Jl. Mulyasari I No.5, Bandung, Jawa Barat.

Sementara, untuk lampu HID yang beredar saat ini kebanyakan sudah mengaplikasi Hi/Low. Dengan dilengkapai inverter yang punya efek dapat menjaga kualitas, maka perannya tergaja sempurna.

“Biasanya bohlam lampu yang tidak ada inverternya, kualitasnya kurang dan umurnya juga pendek,” tutup pria ramah ini. (motorplus-online.com)