Bedah Teknologi New Honda Scoopy eSP, Serupa BeAT FI

Otomotifnet - Sabtu, 13 Juni 2015 | 14:08 WIB

(Otomotifnet - )


Mesinnya sama persis dengan BeAT eSP, yang menyabet gelar Best Engine pada OTOMOTIF Award 2015


Jakarta - Skutik retro modern andalan Honda, Scoopy akhirnya mendapat update dengan disematkan mesin terkini yang mengusung konsep eSP (enhanced Smart Power). Mesinnya sama persis dengan BeAT eSP, yang menyabet gelar Best Engine pada OTOMOTIF Award 2015. Teknologi eSP sebelumnya sudah dipakai di PCX, Vario 125, Vario 150 dan BeAT eSP.

Dalam mesin eSP, teknologi paling ditonjolkan yaitu adanya ACG (Alternating Current Generator) starter dan ISS (Idling Stop System). Namun masih banyak teknologi pendukung yang membuat mesin ini disebut eSP, yang berkarakter bertenaga namun tetap efisien. Apaan aja tuh? • (otomotifnet.com)


ACG Starter dan ISS
Jika starter biasa menggunakan dinamo dan hubungan antargir untuk memutar kruk as, maka ACG tak memerlukannya sehingga tanpa suara, karena Honda menjadikan satu antara alternator dan generator.  “Spul terdiri dari 18 gulungan yang terbagi dalam 3 bagian selang-seling.

Ketika dialiri listrik, maka akan menghasilkan medan magnet yang berbeda, sehingga ada gaya tarik-menarik maupun tolak-menolak dengan magnet, hasilnya magnet berputar memutar kruk as dan menghidupkan mesin.

Setelah mesin hidup beberapa saat, maka ECM akan mengatur kinerjanya berubah jadi pengisian ke aki,” papar Endro Sutarno, instruktur Astra Honda Training Center. Dengan adanya teknologi ACG starter, memungkinkan pula disematkan ISS.  Yang mana kinerjanya mematikan mesin ketika berhenti 3 detik, dan untuk menghidupkan cukup buka gas. “Hasilnya konsumsi bensin lebih irit 7% dari yang tanpa ISS,” lanjut Endro, sapaannya.


TUMBLE  DAN SQUISH
Pada lubang masuk, pas dudukan bosh klep desain tumble dibikin tirus. Efeknya membuat semprotan bahan bakar dari injektor lebih terarah ke ruang bakar, dan membuat efek memutar sehingga bensin dan udara makin merata. Sedang squish ruang bakar pada Scoopy eSP hanya dikasih di bagian seberang busi, tujuannya agar ketika piston di TMA bakar bakar yang tergencet terarah ke busi, sehingga pembakaran makin sempurna.


PISTON DAN PIN PISTON
Agar makin efisien, jurus diet dilakukan pada piston dan pin. Pada bagian dudukan pin dimensinya dibikin lebih sempit, sehingga piston dan pin yang digunakan makin ringan. Piston lama beratnya 68,2 gr, yang baru 56,7 gr. Sedang pin dari 21 jadi 17,7 gr.


ROLLER ROCKER ARM
Adanya roller rocker arm, membuat gesekan pelatuk ke kem jadi lebih ringan. Hasilnya efisiensi pun meningkat. Teknologi ini dipakai sejak Honda Karisma.


OFFSET CYLINDER DAN SPINY SLEEVES
Untuk mengurangi gesekan piston ke silinder, kruk as dibikin offset. Sementara penggunaan spiny sleeves silinder membuat boring lebih kuat dan pendinginan lebih maksimal.


RUMAH TRANSMISI
Pada rumah transmisi, tepatnya di girboks kini ada tambahan rib. “Agar cipratan oli lebih terarah ke gir, sehingga pelumasan jadi lebih baik dengan oli yang lebih sedikit,” terang Endro yang berkantor di Sunter, Jakut.