Mengenal Konsep Teknologi Skutik : Suzuki Padukan LEaP Technology dan Super FI

Dimas Pradopo - Jumat, 27 Februari 2015 | 16:14 WIB

(Dimas Pradopo - )

 
SUPER FI (Suzuki Performance Fuel Injection) dan LEaP Technology (Light, Efficient, and Powerful) sudah diterapkan pada Suzuki Address.

Jakarta - "Super FI ini diperkuat dengan sejumlah sensor-sensor yang mampu meningkatkan efisiensi bahan bakar. Didukung juga dengan Leap Technology (light, efficient, and powerful),” buka Harsoyo, Supervisor Instruktur Training R2 PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).

Kelebihan dari Super FI memberikan banyak keuntungan bagi pengendara. Yakni, konsumsi BBM lebih irit, handle gas lebih responsif, performa start lebih baik dan ramah lingkungan. Super FI terdiri dari 7 sensor pada besutan yang berkode UD110NE.

Di antaranya Intake Air Pressure Sensor (IAPS) dan Intake Air Temperature Sensor (IATS) berfungsi membaca kondisi udara yang masuk. Tekanan dan suhunya dibaca terlebih dahulu untuk kemudian dilaporkan ke Engine Control Module (ECM), otaknya sistem injeksi.

Throttle Position Sensor (TPS) berfungsi membaca gerakan bukaan gas yang dilakukan oleh pengendara. Lalu, Crankshaft Position Sensor (CKPS) berguna untuk memberikan input timing pengapian berdasarkan posisi kruk as. Lalu, Engine Temperature Sensor (ETS) membaca suhu mesin.

Dan O2 Sensor atau Oxygen Sensor akan secara aktif mendeteksi kadar O2 sisa pembakaran. Idle Speed Control (ISC), untuk menjaga langsam mesin. Caranya, ECM akan mengatur katup ISC untuk menambah atau mengurangi jumlah udara yang masuk ke intake saat gas ditutup dan ketika mesin masih dingin.

Engine Control Module (ECM) sebagai otak yang menerima input data dari sensor lalu memberikan perintah pada injector. Tip-Over Sensor dipakai untuk membaca sudut kemiringan motor. Ketika terlalu rebah atau terjatuh maka sensor ini akan mengirimkan sinyal ke ECM agar sistem injeksi akan secara otomatis dimatikan.

“Sedangkan Leap Technology merupakan konsep yang digunakan untuk mendesain mesin dan bodi secara keseluruhan. Konsep ini menjadi dasar setiap inovasi dan pengembangan para insinyur Suzuki. Sehingga menghasilkan besutan yang irit, ringan dan bertenaga di kelasnya. Selain itu juga ramah lingkungan (standar EURO 2),” jelasnya lagi.

Keunggulan dari LEaP Technology ini, untuk mengurangi hambatan mekanis dan menjaga pemakaian oli mesin. Lalu, poros engkol atau kruk as diaplikasikan CAE (Computer Aided Engineering). CAE adalah untuk membantu pengujian desain produk, produksi dan proses desain dari crank case kruk as serta komponen mesin lainnya. (otomotifnet.com)