Jakarta - Enggak cuma mesin motor, sokbreker juga membutuhkan oli, khususnya sokbreker depan. Selain oli sokbreker dengan merek-merek yang banyak ditemui di bengkel-bengkel pada umumnya, ternyata ada juga oli sokbreker yang impor dan hanya dijual di toko-toko tertentu.
Biasanya oli ini dipakai oleh motor 250 cc ke atas. Selain dipakai untuk motor dengan penggunaan harian, bisa juga untuk keperluan balap. Merek yang paling banyak ditemui umumnya Motorex (Swiss), Belray (Amerika) dan Fuchs Sikolene (Jerman).
1. Mau oli dengan SAE 5W, 10W atau 15W, harganya enggak terpaut jauh untuk satu merek yang sama
“Kemasan 1 liter semua, satu botol biasanya sudah pas untuk sokbreker motor besar,” buka David, Store Manager toko oli TODA. “Untuk motor kecil satu botol bisa untuk 2 atau 3 motor,” tambahnya. Kekentalan oli sokbreker ini lebih lengkap, ada SAE 5W, 10W dan 15W. Sedangkan tingkat kekentalan oli sokbreker pada umumnya pakai SAE 10 W.
2. Oli sokbreker dikemas dalam botol ukuran 1 liter
David pun menyarankan jika mau rebound lebih keras atau lembut, pilih oli sokbreker dari kekentalannya saja. “Bukan dengan menambah atau mengurangi volume oli dalam tabung sokbreker, itu justru akan merusak sil sokbreker loh,” sarannya.
3. Meski di kemasan oli terdapat tulisan racing atau high-performance, oli sokbreker ini layak untuk penggunaan harian
4. Urusan harga Belray punya banderol paling terjangkau, dijual Rp 150 hingga 177 ribu. Lalu Motorex Rp 175-188 ribu dan Fuchs Sikolene Rp 225 ribu
Sedangkan Angga dari Anjany Racing mengatakan oli ini banyak juga dipakai balap. “Karena yang ke sini kebanyakan motor sport, ada mereka yang sudah ganti per yang lebih keras, tapi mau rebound yang enggak terlalu rigid bisa pakai oli yang 5 W atau 10 W. Sebaliknya bisa pakai oli yang 15 W. Intinya kekentalan oli yang lebih beragam cukup membantu setingan motor,” beber pebengkel yang ngepos di Jl. Panjang, Jakbar ini. (motor.otomotifnet.com)