Antilock Brake System (ABS)
Teknologi yang satu ini sudah umum dan merupakan perangkat wajib untuk moge berkecepatan tinggi. Fungsinya jelas, memaksimalkan kemampuan pengereman dari rem Brembo 4 piston-nya agar tidak mudah terkunci saat melakukan pengereman keras. Canggihnya, pada motor ini perangkat ABS bisa dinonaktifkan.
Sensor ABS dan rem Brembo untuk pengereman yang optimal. Sensor ASC dan DTC jadi satu dengan sensor ABS.
Perangkat ini semacam kontrol traksi yang terhubung dengan rangkaian sistem ABS. Lalu gimana cara kerjanya? Sebagai kontrol traksi, sensornya menjadi satu dengan ABS. Bentuknya semacam pulser di roda belakag dan depan yang akan mengirimkan sinyal ke Electronic Control Unit (ECU).
Ketika berakselerasi, jika terdapat selisih putaran antara roda depan dan belakang maka secara otomatis perangkat ini akan berfungsi. Misal ketika roda depan sampai terangkat atau wheelie maka secara otomatis ASC akan menerima sinyal dari sensor di roda dan kemudian akan mengirimkan perintah ke ECU lalu secara seketika merubah timing pengapian sehingga power mesin berkurang sehingga roda tidak terangkat lebih tinggi lagi.
Pada BMW S1000R, sistem ASC dirangkum dalam level mode riding Rain dan Road. “Masing-masing mempunyai sensitifitas yang berbeda dalam mengintervensi ECU” terang Duncan Mac Rae , CEO PT Bali Dirt Bike, APM resmi BMW Motorrad di Indonesia.
Sedangkan ketika kita menggunakan mode Dynamic, ASC akan digantikan oleh Dynamic Traction Control (DTC), bedanya di kedua mode ini masih ada intervensi pada ECU. Sedang pada mode Dynamic Pro, semua kendali ada di tangan rider, alias ECU tidak diintervensi oleh ASC dan DTC. Benar-benar liar!
Sensor Dinamic Dumping System juga terpasaang antara swing arm dan rangka untuk memonitor jarak main monoshock.
Quick Shifter
Selain proses pindah gigi yang lembut, S1000R juga dilengkapi dengan quick shifter. Perangkat ini sangat efektif untuk memangkas waktu dan juga power lebih tersalur sempurna di setiap perpindahan gigi. Bahkan dengan terinstal-nya quick shifter memungkinkan pengendara tetap bisa memindah gigi tanpa menurunkan gas dan menekan kopling.
Sensor Quick Shift pada tuas pemindah gigi
Perangkat DDC (Dynamic Damping Control) pada sokbreker memungkinkan penyesuaian preload serta dumping secara otomatis. Sebenarnya DDC sudah dikembangkan di Superbike HP4 sejak dua tahun yang lalu dengan berbagai tahapan redaman terkait dengan mode berkendara.
DDC akan secara otomatis menyesuaikan kekerasan sokbreker sesuai dengan tingkat pengereman, akselerasi dan sudut menikung. Ini fitur yang mewah dan bisa dengan sendirinya menyesuaikan ketika mode Rain dan Road dipilih, sedikit keras di mode Dynamic dan lebih keras lagi di mode Dynamic Pro.
Switch untuk pilihan tingkat kekerasan DDS dan sokbreker. Tampilan jika tombol DDS ditekan. bisa soft, normal dan hard. Tombol dekat mode adalah untuk mengaktifkan pemanas grip.
Namun di luar sistem ini, S1000R juga dibekali setelan melalui tombol bergambar sokbreker di sisi kiri untuk mengaturnya secara manual. Jika kita tekan sekali akan muncul tulisan DDC di tampilan digital speedometer, lalu ada pilihan Soft, Normal dan Hard.
Jika ditekan lalu ditahan, maka akan muncul symbol helm. “jika muncul satu gambar helm itu digunakan untuk berkendara solo tanpa boncengan” jelas Duncan, dan jika gambar helm dua maka itu untuk boncengan,“ imbuh pria asal Scotlandia yang fasih berbahasa Indonesia ini.
Heated Grips
Ini fitur yang cukup unik, untuk mengaktifkannya bisa menekan tombol di sisi kanan di atas tombol mode berkendara. Pilihannya ada dua tingkat sesuai panas yang dibutuhkan. "Mungkin fitur ini lebih cocok untuk Negara-negara yang iklimnya dingin seperti Eropa, tapi kadang di Indonesia juga perlu, misal ketika berkendara di dataran tinggi atau dalam kondisi hujan, fitur ini cukup nyaman digunakan “ jelas Ronni Wijayanto, salah satu staff di BMW Motorrad Bali. (motor.otomotifnet.com)