Ragam Test Knalpot Aftermarket Sakura, Nggak Asal Cakep

Dimas Pradopo - Selasa, 22 April 2014 | 09:20 WIB

(Dimas Pradopo - )


Cikarang - Dalam mengembangkan knalpot aftermarket, PT Sakura Java Indonesia (SJI) memiliki beberapa kriteria sebelum dilepas di pasar.

"Kami nggak ingin produk yang asal cakep. Tapi juga bisa meningkatkan tenaga. Sehingga konsumen puas dengan produk yang dibelinya," tutur Toshinori Takai, Director PT SJI.

Pernyataan tersebut ditimpali oleh M. Irfan, Marketing SJI. "Setelah membuat prototipe suatu produk, kami menguji dengan tiga parameter yang sama dengan OEM. Yakni power, sound dan durability," ungkapnya.

Pada sesi power, pabrikan knalpot OEM Yamaha ini menginginkan adanya kenaikan tenaga atau minimal sama dengan versi standarnya. "Kalau tidak lebih baik, kami tak meneruskan ke tahap produksi," ujar Irfan.

Lalu pada test sound, Sakura memiliki standar kebisingan maksimum. Dimana knalpot motor 124cc kebawah dipatok maksimal 90 db. Lalu motor 125-150cc dibatasi 92 db saja. Sedangkan 151cc mencapai 94 db. "Kami usahakan desain knalpot bersuara sedang, sehingga tidak memekakan telinga," jelasnya.

Terakhir, adalah test durability atau ketahanan. "Knalpot tersebut harus lolos pengujian selama 3.000 km tanpa masalah. Setelah itu, baru bisa dijual umum," pungkas Irfan. (motor.otomotifnet.com)