Prospek Bengkel di Tahun Naga Air, Jangan Ragu Bikin Bengkel

billy - Selasa, 7 Februari 2012 | 11:46 WIB

(billy - )


Tahun 2012 adalah tahun Naga Air. Menurut Suhu Acai yang biasa meramal berdasarkan kalender China, Naga Air cocok untuk berbisinis dan usaha.

Bicara motor, bengkel masih jadi usaha paling prospek. Bayangkan, pertumbuhan motor baru tahun lalu mencapai 8 juta unit. Data Polri menyebutkan pada 2009 tercatat 70.714.569 unit motor. Bila pertumbuhan 2010 dan 2011 mencapai 15 juta unit, maka saat ini ada 85.714.569 unit. Padahal, menurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), jumlah bengkel tidak lebih dari 150 ribu.

Ada banyak cara dalam membuat bengkel. Setidaknya, ada empat jenis bengkel yang bisa sobat jadikan sebagai bahana rujukan. Mulai dari nilai investasi Rp 100 juta – Rp 500 jutaan. Berminat?

Bengkel Resmi
Inilah bengkel yang paling menjanjikan. Mempunyai pasar konsumen jelas dan mutu yang terstandar.  Tapi, tidak jarang calon pengusaha bengkel ketakutan untuk membuka beres atau 2S (service spare-parts)  karena birokrasi dan persyaratan yang ‘katanya’ njelimet dan juga mahal.

Padahal, sebetulnya tidak begitu. “Justru mendapat subsidi untuk membuka bengkel resmi,” jelas Mangiring Siahaan, GM Service dan Motorports PT Yamaha Indonesia Motor Manufakturing (YIMM).

Subsidi perwajahan interior dan eksterior bengkel hingga tools sampai bengkel siap buka. Modal awal pun sebetulnya tidak besar, mulai dari Rp 90 jutaan. Duit segitu akan dikembalikan ke bengkel dalam bentuk spare- parts dan peralatan bengkel yang nilainya lebih dari Rp 120 juta.

Hanya saja, beberapa pabrikan seperti Honda dan Yamaha mensyaratkan kalau bengkel yang akan didirikan berdiri di atas tanah milik pribadi. Bukan sewa. Ini yang membuat seolah biaya bikin bengkel resmi mahal.  Tapi, beberapa pabrikan masih memberi keleluasaan dengan sewa, asal tak kurang dari 5 tahun.

Bengkel Franchise
Cara kedua dengan franchise. Persyaratannya lebih mudah dan flek sibel. Malah boleh dibilang kalau ini adalah cara mudah memiliki bengkel. Cukup menyiapkan dana dan tempat, simsalabim dan abrakadabra bengkel pun jadi. Gak pake lama.

Pemilik waralaba menyediakan semua kebutuhan bengkel. Saat ini sudah banyak perusahaan waralaba di bidang bengkel motor. Salah satunya F16 Motor yang bermarkas di Ciledug Jakarta. F16 Motor mematok paket franchise mulai Rp 70 jutaan.

Nilai segitu akan dikembalikan ke bengkel dalam bentuk  satu unit tools rack set, dua unit bikelift, satu unit compressor, 1 unit gerinda listrik, 1 unit bor listrik, Digital tachometer, Smart Charger Accu.  “Juga 2 orang mekanik lulusan lembaga kursus mekanik terakreditasi dan berprestasi standar Kementerian Pendidikan dan Kebudayan dan juga beberapa buku panduan serta training,” sebut Willy Dreeskandar, pimpinan F16 Motor.

Bengkel franchise, tidak ada mensyaratkan lokasi bengkel harus milik pribadi. Bila sewa per tahun Rp 25 juta berarti dibutuhkan Rp 100 juta untuk memulai usaha.
Bengkel Umum
Dari nilai investasi awal, bengkel umum memang paling murah. Tidak ada syarat khusus dalam pendiriannya. Baik lokasi maupun luas lahan, tergantung kekuatan finansial si pengusaha. Karena kemudahannya inilah bengkel ini paling menjamur.

Tapi, karena tidak ada standarisasisnya, kadang agak kesulitan menggaet konsumen. Sangat diperlukan manajemen pemasaran yang bagus serta mekanik andal untuk bisa membuat pengendara mau melirik dan setia rutin datang ke bengkel umum.

Pasalnya, image bengkel umum banyak tercemar dengan oknum bengkel yang praktik tipu menipu. Spare-parts bagus dibilang rusak, atau ngakunya diganti padahal tidak.

Selain itu, karena modal terbatas, bengkel ini tidak mempunyai special tools. Sehingga, proses kerja umumnya memang akan jadi lebih lambat.

Tapi, tidak semua seperti itu. Banyak juga bengkel umum yang sudah melengkapi diri dengan manajemen yang bagus dan tools lengkap. Dan untuk kualitas, bisa mengadopsi sistem dari bengkel resmi atau franchise. Dengan dana sekitar Rp 50 jutaan, bengkel Anda bisa running.

Bengkel Komunitas
Bengkel jenis ini baru muncul di  pertengahan 2005 dan terus berkembang hingga sekarang.  Pasarnya kecil, tapi dipenuhi oleh komunitas yang loyal. Muncul saat Yamaha Mio pasarnya meledak dan menjadi fenomenal. Kemudian muncullah bengkel spesialias matik yang kerap menamakan dirinya matic shop atau matic garage.

Bengkel komunitas terus berkembang. Dan pemilik motor matik, perlahan digiring keyakinannya akan bengkel ini. Seolah motor matik, kalau mau servis ya harus di bengkel matik.

Selain matik, kemudian muncul bengkel berbasis Kawasaki Ninja 250R yang juga meledak penjualannya. Lebih dari 1.700 unit laku setiap bulan sejak kali pertama dilaunching pada 2008. Dan para penggeber Ninja boleh diblang termasuk komunitas loyal yang memang menjadi ‘makanan empuk’ bengkel komunitas yang keberadaannya terus menjamur.

Margin pun tergolong besar. Karena umumnya bengkel komunitas ini tidak hanya menawarkan jas servis, tapi juga modfiaksi dan menjual komponen aftermarket. Dengan hanya bermodal Rp 50 juta- 100 jutaan, sobat sudah bisa menjalankan bisnis ini.
(motorplus-online.com)