Panduan Eco Riding Skutik, Biar Tetap Irit

Dimas Pradopo - Kamis, 4 Desember 2014 | 11:55 WIB

(Dimas Pradopo - )


Skutik memang lebih boros dibanding motor bebek bertransmisi manual, tetapi bukan berarti tidak bisa irit.

Jakarta - Karakter motor skuter matik (Skutik) dianggap lebih boros dibanding motor bebek bertransmisi manual. Hal ini memang benar adanya. Namun bukan berarti kendarai skutik tidak bisa irit lho, asalkan cara berkendaranya benar maka konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bisa lebih hemat.

 “Banyak yang salah kaprah memang, perilaku berkendara motor skutik digeber-geber yang justru bikin boros BBM,” ungkap Tony Purnama, Safety Riding Head PT Wahana Makmur Sejati (WMS), Main dealer Honda Jakarta-Tangerang.

Teknik berkendara yang ramah bahan bakar atau disebut juga eco riding layak diterapkan, tujuannya tak hanya mampu menghemat rasio konsumsi BBM tetapi dapat menjaga umur komponen mesin tetap optimal. “Ketika berakselerasi, tuas gas jangan dipelintir secara mendadak.

Cukup diurut saja perlahan dengan kecepatan yang simultan. Hal ini agar kucuran bahan bakar tidak mengalir deras,” bilang Tony, yang telah berkarir di WMS selama 12 tahun ini.Geber skutik dengan perlahan, sehingga tidak berakselerasi mendadak. Termasuk ketika melaju selepas lampu merah, gas skutik dengan sewajarnya saja.

Jangan terprovokasi dengan pengendara lain ataupun sok aksi ingin melaju paling depan. Selain bertujuan untuk menghemat BBM, juga menjadi cerminan pengendara yang santun dan aman bagi dirinya serta pengguna jalan lain.Selain ngegas yang diurut agar akselerasi skutik tak mendadak, perlu juga untuk tidak terlalu sering melakukan pengereman yang berlebihan.

Maklum ketika skutik di rem secara berlebihan maka kucuran bensin akan tetap deras. “Iya, oleh karenanya lakukan pengereman dengan memanfaatkan deselerasi mesin kemudian baru diakhiri pengeraman yang halus,” lanjut Tony.
Agar tidak terlalu sering melakukan pengereman mendadak, alangkah baiknya menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan.

“Jaga jarak agar tidak terlalu sering melakukan akselerasi maupun deselerasi. Semakin sering ngegas ataupun nge-rem maka semakin boros BBM,” terang Sony Susmana, instruktur sekaligus founder Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI).
Hal yang perlu dibenahi lagi adalah, sering ditemukan pengedara skutik melakukan modifikasi yang berlebihan.

 “Iya misalnya mengganti knalpot racing, memperbesar ukuran ban, menambah box, mengganti roller CVT yang justru berimbas pada kerja mesin dengan transmisi matik kian berat dan boros BBM,” sambung Sony.Riding position juga berperan penting dalam upaya menghemat BBM terkait perilaku berkendara.

“Posisikan tubuh pada center of grafity yang benar, yakni tidak terlalu kebelakang dan kedepan. Pastikan pengendara mengetahui posisi riding-nya yang pas,” imbuhnya lagi. 

Lakukan Perawatan Berkala Dan PIT
Perawatan berkala diakui sebagai langkah yang tidak bisa ditinggalkan dalam konteks berkendara yang hemat BBM. “Servis berkala dapat menjaga performa mesin, CVT hingga seluruh bagian kendaraan tetap prima kinerjanya.

Untuk mesin terutama rutin mengganti oli, begitupun dengan komponen CVT hingga kelistrikan,” ujar Tony. Selain itu, sebelum berangkat beraktifitas alangkah baiknya memeriksa seluruh kondisi kendaraan.

Cara ini disebut dengan istilah Pre Inspection Trip (PIT). “PIT meliputi pemeriksaan tekanan angin ban dan kembangan ban. Jika ban berkurang tekanan anginnya atau mulai botak kembangannya maka dapat berdampak pada konsumsi BBM akibat traksi yang berat.

Jangan menghidupkan mesin diawal terlalu lama dengan maksud memanaskan mesin,” beber Sony. • (otomotifnet.com)