Ini Cara Mahasiswa Bikin Mobil Super Irit

Jumat, 5 Desember 2014 | 09:03 WIB


Depok - Sedari awal ingin mengembangkan mobil, yang pertamakali dipikirkan bagaimana agar bahan bakarnya bisa sangat irit. Karenanya, Maha Willy Chandra mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia bersama teman-temannya yang tergabung dalam tim UI SMV menciptakan mobil super irit, Keris RVI dan Kalabia EVO 4.

Kedua mobil tersebut memang berbeda segmen. Kalau Keris RVI lebih kepada mobil prototipe, sedangkan Kalabia masuk kategori Urban Concept. Namun, soal keiritan bahan bakar, keduanya boleh diadu dengan mobil konsep lainnya.

Willy mengatakan, faktor utama yang paling berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar, yakni desain dan manufaktur, terus digali. Fokus dalam desain bodi mobil bukan pada estetika atau penampilan. 

Melalui penggunaan perangkat lunak permodelan, mereka berusaha membentuk lekuk bodi mobil yang mampu meminimalkan gesekan permukaan kendaraan dengan udara/angin. Desain bodi ditambah roda dan rangka, berpengaruh 60 persen pada efisiensi bahan bakar.
 
"Intinya, menemukan cara kendaraan ini semaksimal mungkin mengubah energi bahan bakar, menjadi energi kinetik. Semakin maksimal energi kinetik didapat, logikanya akan semakin jauh pula kendaraan meluncur," papar Willy.

Untuk bodi mobil, tim membuatnya secara manual. Disinilah kesulitannya. Dari simulasi permodelan di komputer, diterjemahkan ke fisik dengan mencetak material karbon ke tanah liat. Proses ini harus sangat hati-hati, karena permukaan bodi mobil yang tak terbentuk sempurna dapat menurunkan aerodinamika mobil.

Lalu, seberapa penting faktor mesin kendaraan? Willy menyebut 40 persen, yaitu mulai dari pengapian di mesin bakar hingga daya putar atau torsi.

“Kami optimis, target memecahkan rekor dunia bisa tercapai,” kata Willy, sembari mengatakan, untuk satu mobil, biayanya pembuatannya bisa mencapai Rp 40 - Rp 60 jutaan.

Aplikasi teknologi mobil konsep urban pada kendaraan komersial masih butuh waktu. Salah satu yang harus diuji adalah faktor ketahanan (endurance) saat melaju di jalanan.

Saat menguji mobil Kalabia di Sirkuit Sentul selama 12 jam, baik pada mesin maupun komponen lainnya tidak ditemukan masalah. “Riset kami terus mengerucut ke arah endurance dan durability,” kata dia sebagai penutup. (mobil.otomotifnet.com)