Untuk sementara waktu, mudah-mudahan modifikasi ini bisa jadi obat pemuas
Jakarta - Terlahir sebagai sport coupe, kemampuan Toyota 86 standar belum memuaskan hati Kiki Anugraha. Memang, tidak terlalu banyak part kompetisi di ruang mesin. Tapi menariknya justru di bagian kaki-kaki. Kiki sampai harus pesan khusus ke Ksport untuk aplikasi suspensi udara seri Airtech di Toyota 86 miliknya. Tampilan belakang jauh lebih baik berkat aplikasi lampu Valenti
Enaknya, sudah bolt-on, jadi enggak terlalu repot pasangnya. Meski demikian, Kiki dan bengkel Akasia di Jaktim tetap dibuat pusing. Sebab, suspensi udara yang dipesan tersebut merupakan tipe basic. Untuk mengontrolnya masih menggunakan tombol dari kabin.
Air tank dan pompa suspensi ada di belakang
Selain itu, terdapat indikator pemantau tekanan yang tak disukai oleh Kiki. Alhasil, 86 yang sudah rapi dikirim kembali ke bengkel. "Gue ingin tampilan kabin bersih dan rapi," jelas Kiki. Alhasil, di-install management system untuk suspensi udara tersebut. Perangkat ini tidak ada indikator untuk melihat tekanan, sehingga kabin lebih rapi.
Sayap belakang berikut dengan kap bagasi dari karbon merupakan produk Tommy Kaira
Keunggulan lainnya. "Dengan management system, bisa naik-turun suspensi dengan menggunakan remote dari luar," ulasnya. Jangan anggap masalah selesai. Kendala yang masih dihadapi yakni naik-turun bodi terasa lebih lama. Ternyata, ini dikarenakan seluruh kaki-kaki sudah pakai Cusco.
Big brake kit keluaran Alcon, depan pakai 6 pot dan belakang 4 pot
Efeknya, bodi lebih rigid. Memang, lebih enak untuk dipakai menikung, tapi efeknya membuat gerakan dari suspensi udara sedikit tertahan. Mengatasinya, pria ramah tersebut berpikir untuk kembali menggunakan kaki-kaki standar. Supaya tidak terlalu membebani kinerja dari suspensi udara.
Ruang mesin tampil lebih sporty dengan pernik berbahan karbon Kevlar
Dengan modifikasi ini, Kiki Anugraha mendapat penghargaan The Best JDM Look dalam suatu kontes. Padahal, "Konsep gue ini street racing.” • (otomotifnet.com)
Pelek Volks Rays ukuran 18 dengan lebar berbeda, demi mengikuti tren
Plus:
- Penggunaan komponen sesuai tema modifikasi
Minus:
- Sektor bodi jadi terlihat sederhana dibanding sektor lain
Data Modifikasi
Engine cover Karbon Cover puli AC Karbon Cover puli alternator Karbon Slang radiator Samco Saringan udara ARC Oil catch tank Cusco Strutbar Cusco Kap mesin Karbon by Varis Kap bagasi Karbon by Tommy kaira Wing Karbon by Tommy kaira Knalpot Amuse Titanium Interior Karbon Tombol start TRD Handle pintu TRD Lampu belakang Valenti Suspensi Udara by K-Sport Pelek Volk Rays TE37 SL Ban Toyo Proxes T1
mesin sebatas aksesori
Melihat ruang mesin, Kiki tidak terlalu bermain banyak. “Sengaja enggak pakai part kompetisi, karena tenaga sudah cukup. Paling detail-detail saja,” sebutnya. Penerapannya yang cukup menarik. Sanggup membuat mesin boxer terlihat lebih sporty. Ini berkat aplikasi beberapa komponen yang menggunakan bahan Kevlar.
Seperti ‘belalai’ menuju throttle body, produk ARC yang dipilih untuk menggantikannya. Begitu juga dengan penutup puli alternator dan AC. Engine cover yang tadinya berbahan plastik juga sudah berganti pakai Kevlar. Guratan khas dari bahan tersebut juga mengesankan tampilan sporty.
Oil catch tank keluaran Cusco turut memeriahkan ruang mesin. Bukan itu saja, slang-slang standar turut diganti. Produk Samco dengan kelir biru jadi pilihannya. “Supaya terlihat mencolok di antara komponen lain yang warna hitam,” sebut warga Pondok Indah, Jaksel ini.
Samco sering dipercaya oleh engine tuner untuk ‘mengawal’ slang radiator dan intercooler. Masih di ruang mesin. Strutbar dipilih keluaran Cusco. Dengan aplikasi ini, maka traksi roda ke aspal akan lebih maksimal, terutama ketika menikung. •