Honda Estilo Melejit dengan Kerangka Pipa

Kamis, 7 Agustus 2014 | 13:04 WIB



Jakarta - Namanya untuk lomba, mau tak mau tampilan bodi harus dirombak. Utamanya, mobil seringan mungkin dan mengurangi hambatan angin sebagai andil dalam ajang drag race. Kedua unsur ini pun sudah diterapkan Yose Adrian pada Honda Estilo 1995 yang jadi pilihan untuk tampil di arena kebut lurus ini.

Dipilihnya Honda Estilo, "Sejak dulu memang cinta banget sama konsep all motor. Adrenalinnya berbeda, baik saat ngebangun, juga saat balap," urainya. All motor di sini, mobil-mobil yang memiliki mesin kencang, namun tanpa perangkat forced induction seperti supercharger, turbocharger, nitrous atau gabungan semuanya. Biasa dikenal juga dengan sebutan NA (Normally Aspirated).



Bersama bengkel Wisesa di bilangan H. Nawi, Jaksel, hatchback yang tenar di era 1990-an tersebut dibangun ulang. Hal paling berbeda, terdapat pada sasisnya. Milik Yose sudah mengandalkan tubing, seperti yang banyak dipakai pada balap jip.

Penggunaan sasis model ini membuat kondisi berubah. "Yang jelas kita kejar entengnya. Ada banyak komponen yang tidak dibutuhkan kita buang," sebut pengusaha transportasi ini.


Lantai-lantai yang tadinya memiliki kontur, kini hanya rata saja. Demikian juga tulang-tulang standarnya, berganti pakai pipa. Kabin jadi terlihat lebih rapi dan bersih. Berbagai komponen yang akan dipasang juga bisa ditata ulang. Hasil lainnya, dapat distribusi bobot lebih ideal.

Bersamaan dengan membangun sasis, mesin juga dikerjakan. Blok bawah dipilih keluaran B20 tipe S90, sementara bagian atasnya cukup B16 saja. Tipe S90 lebih dipilih karena memiliki blok yang lebih tinggi dibanding standar. "Kondisi dalamnya jelas tidak standar. Sudah stroker jadi 2.275 cc," jelas Idham, mekanik dari bengkel Wisesa.


Rapi, kencang, dan bersih jadi enak dilihat

Supaya udara yang masuk ke ruang bakar bisa dalam jumlah banyak, throttle body diganti dengan yang lebih besar. Berukuran 76 mm dari Blox. Sebelum ke ruang bakar, masuk dulu ke intake plenum yang dimensinya juga jauh lebih besar. Dipilih Edelbrock VictorX untuk menampungnya. "Bukan karena mereknya, tapi lebih kepada volumenya yang sesuai dengan mesin saya," jujur Yose.

Dalam drag race, kecepatan perpindahan transmisi menjadi salah kuncinya. Namun demikian, harus pula memiliki material yang kuat supaya tak lekas jebol. Sebab itu, Yose dan Idham order khusus serta dibuat close ratio.


Spoiler dari pelat bikinan CCC Racing untuk meningkatkan daya tekan di bagian belakang


Memang sedikit agak aneh melihat Honda Estilo ini. Mobil asal Jepang, namun komponen justru lebih banyak dari negeri Paman Sam. "Untuk drag race, di Amerika lebih terkenal dan banyak part kompetisinya dibanding Jepang. Jadi untuk eksperimen juga lebih mudah," sebutnya. (Mobil.otomotifnet.com)