Jakarta - Entah masih balita, bahkan sampai sudah punya cucu sekalipun, mobil ataupun mobil-mobilan selalu menyertai kehidupannya. Untuk laki-laki, hal tersebut layaknya mainan. Meski tiba-tiba ‘menghilang' maka akan selalu mencari ‘mainan' baru. Inilah yang terjadi pada Ananda Putranto.
Pria berkacamata ini, awalnya ikut di dua ajang, yakni kompetisi slalom dan sprint reli/reli. Namun, mobil sprint relinya lebih banyak nganggur karena event yang jarang. Sementara untuk slalom, sejak 2013 sudah tidak diikuti lagi.
Dalam tahap pencarian mainan baru, Tio, panggilannya tertambat pada gelaran speed off-road. "Awalnya memang hanya nonton, tapi kok seru banget kayaknya. Akhirnya mulai terpikir untuk ikut," sebutnya.
Tio mempercayakan Arief Indiarto untuk menangani preparasi mobil. Berbagai seting kembali dilakukan supaya sesuai dengan keinginan sang pemilik.
Mesin asli berkapasitas 4.500 cc awalnya dirasa cukup. Tidak banyak dilakukan ubahan. "Maklumlah, kita sebagai pemain baru. Jadi perkenalan dulu dengan mobil," sebutnya.
Tio meminta kepada Surip, panggilan akrab Arief Indiarto, untuk memasangkan Haltech interceptor dan piston hi-performance. Dengan modifikasi awal tersebut, Surip mampu membuat mesin lebih bertenaga lagi.
Belum cukup sampai disitu saja. Saat tulisan ini dikerjakan, mesin sedang dibongkar karena akan dinaikkan kapasitasnya menjadi 4.700 cc. Modifikasi yang dilakukan ini untuk terus mengejar prestasi pada event-event yang digelar. Dengan spesifikasi ini saja, tenaga yang dihasilkan sudah mencapai kisaran 145 dk.
Memang, waktu pekerjaannya cukup mepet memang dengan event yang akan digelar pada pertengahan bulan Maret, namun pasti akan siap. "Salah satunya karena barang-barang itu kita beli sendiri. Tidak lewat orang lain. Jadi kita bisa lebih memantau," sebut Tio.
Selain mesin, speed off-roader dari tim Troupe Brut Rides Industry ini juga merapikan kaki-kaki dan gearbox. Penting dilakukan karena tidak diketahui sejarah dari pemiliknya terdahulu. Toh, akan lebih puas jika memang dibongkar kembali supaya diketahui kondisi sesungguhnya.
Oleh Surip, gearbox yang menggunakan Toyota R154 tersebut kembali dibedah. Beberapa keunggulan akan didapat pada girboks yang awalnya ‘jodoh' mesin Toyota 2JZ tersebut. Salah satunya mampu dilakukan perpindahan ketika berada di putaran mesin yang tinggi.
Suspensi menjadi salah satu kuncian di speed off-road. Dengan frekuensi ‘terbang' yang terbilang tinggi dan sering, maka daya redam dan kekuatannya harus maksimal. Demikian juga dengan setingnya. Dipasang keluaran King untuk suspensinya, yang dijodohkan dengan per custom.
Tidak digunakannya suspensi model coilover, karena masih ingin menikmati kekuatan dari struktur standarnya. Selain itu, menghindari masuk di kelas bebas ketika mengikuti lomba.
Dengan mainan baru yang sudah dimodifikasi ini serta pembenahan seting, Tio/Boy Martadinata mampu membawa pulang motor ketika mengikuti event Speed Master di Subang, Jabar beberapa waktu lalu. Di event-event berikutnya, Jeep Grand Cherokee ini siap menjadi petarung tangguh. (Mobil.Otomotifnet.com)
Pria berkacamata ini, awalnya ikut di dua ajang, yakni kompetisi slalom dan sprint reli/reli. Namun, mobil sprint relinya lebih banyak nganggur karena event yang jarang. Sementara untuk slalom, sejak 2013 sudah tidak diikuti lagi.
Dalam tahap pencarian mainan baru, Tio, panggilannya tertambat pada gelaran speed off-road. "Awalnya memang hanya nonton, tapi kok seru banget kayaknya. Akhirnya mulai terpikir untuk ikut," sebutnya.
Roll bar yang kokoh salah satu syarat dan menjadi perangkat keamanan
Beruntung ada pemain speed off-road yang memiliki stok mobil berlebih dan akan dijual. Akhirnya, Jeep Grand Cherokee keluaran 1998 yang sudah siap balap tersebut berpindah tangan ke Tio. "Lumayan, jadi enggak perlu ngebangun dari awal," tambah pria bertubuh gempal ini.Indikator berada di bagian tengah dasbor supaya mudah terlihat
Mesin asli berkapasitas 4.500 cc awalnya dirasa cukup. Tidak banyak dilakukan ubahan. "Maklumlah, kita sebagai pemain baru. Jadi perkenalan dulu dengan mobil," sebutnya.
Tio meminta kepada Surip, panggilan akrab Arief Indiarto, untuk memasangkan Haltech interceptor dan piston hi-performance. Dengan modifikasi awal tersebut, Surip mampu membuat mesin lebih bertenaga lagi.
Belum cukup sampai disitu saja. Saat tulisan ini dikerjakan, mesin sedang dibongkar karena akan dinaikkan kapasitasnya menjadi 4.700 cc. Modifikasi yang dilakukan ini untuk terus mengejar prestasi pada event-event yang digelar. Dengan spesifikasi ini saja, tenaga yang dihasilkan sudah mencapai kisaran 145 dk.
Memang, waktu pekerjaannya cukup mepet memang dengan event yang akan digelar pada pertengahan bulan Maret, namun pasti akan siap. "Salah satunya karena barang-barang itu kita beli sendiri. Tidak lewat orang lain. Jadi kita bisa lebih memantau," sebut Tio.
Bentuk tangki bahan bakar hanya kotak terlalu besar kapasitasnya
Selain mesin, speed off-roader dari tim Troupe Brut Rides Industry ini juga merapikan kaki-kaki dan gearbox. Penting dilakukan karena tidak diketahui sejarah dari pemiliknya terdahulu. Toh, akan lebih puas jika memang dibongkar kembali supaya diketahui kondisi sesungguhnya.
Tombol-tombol mudah diaktifkan oleh navigator
Sistem suspensi masih mengandalkan standarnya, hanya sokbreker dan per saja yang diganti
Suspensi menjadi salah satu kuncian di speed off-road. Dengan frekuensi ‘terbang' yang terbilang tinggi dan sering, maka daya redam dan kekuatannya harus maksimal. Demikian juga dengan setingnya. Dipasang keluaran King untuk suspensinya, yang dijodohkan dengan per custom.
Tidak digunakannya suspensi model coilover, karena masih ingin menikmati kekuatan dari struktur standarnya. Selain itu, menghindari masuk di kelas bebas ketika mengikuti lomba.
Dengan mainan baru yang sudah dimodifikasi ini serta pembenahan seting, Tio/Boy Martadinata mampu membawa pulang motor ketika mengikuti event Speed Master di Subang, Jabar beberapa waktu lalu. Di event-event berikutnya, Jeep Grand Cherokee ini siap menjadi petarung tangguh. (Mobil.Otomotifnet.com)
Data Modifikasi
Mesin : Jeep Cherokee 4.5L
Piston : Ross
Piggyback : Haltech Interceptor
Transmisi Toyota : R154
Gardan Depan : True Trac
Gardan Belakang : Detroit
Final Gear : 4.88
Sokbreker : Kings
Per : Custom
Interior : Roll cage
Setir : OMP
Jok : Recaro
Safety Belt : Willans
Bodi : Kap Mesin & Pintu Bagasi Fiber glass